INDOSatu.co – SEMARANG – Sebanyak 100 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Kedungpane, Semarang mengikuti pelatihan program kemandirian. Harapannya, pelatihan itu untuk membentuk warga binaan yang unggul dan mempunyai kepribadian yang baik, serta mempunyai keahlian sebagai bekal untuk hidup mandiri selama di lapas dan di luar lapas setelah bebas nanti.
“Jadi dalam pelatihan ini ada enam seasion, pertama latihan kemandirian bidang pertanian, penjahitan, membatik, produksi bakery, anyaman rotan, dan cutton but,” kata Kalapas Semarang, Supriyanto, Rabu (13/10).
Ditambahkan Supriyanto, dengan adanya pelatihan ini dapat mengubah image negatif masyarakat terhadap warga binaan dan juga menjadikan warga binaan menjadi lebih produktif.
“Dengan pelatihan ini tentunya dapat mengubah stigma masyarakat. Sehingga, setelah keluar, WBP mempunyai keahlian tersendiri,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatangan MoU kerjasama antara Lapas Semarang dengan Dinas Pertanian Kota Semarang, Bank Mandiri, Yayasan Solafide Semarang, PT Philnesia Indonesia, PT. Zong Tuo Trade, Yayasan Kinanthi Wastra Batik Semarang, Yayasan AIK Snack dan Bakery.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, menjadi petani kini merupakan sebuah profesi. Sehingga, kata dia, dengan pelatihan ini untuk membekali WBP dalam meningkatkan harkat dan martabatnya.
“Kualitas, kuantitas, dan seni dalam mengembangkan produknya serta jenis pemasaran sangat dibutuhkan demi terwujudnya kehidupan yang lebih sejahtera,” katanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Kemitraan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, serta Vice Presiden Bank Mandiri yang turut memfasilitasi dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan Alpasis Band yang beranggotakan para narapidana Lapas Semarang untuk menghibur para tamu undangan. (*)