INDOsatu.co—Semarang– Puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Semarang menunjukkan kebolehannya berjalan di atas catwalk bagaikan peragawati. Mereka secara bersamaan dan individu berjalan di depan pejabat dan teman-temannya (7/10) .
Kegiatan berlangsung di area tersebut dihadiri beberapa pejabat seperti Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A. Yuspahruddin, dan Kepala Perwakilan ombudsman Jawa Tengah Siti Farida, S.H., M.H.
Dengan balutan pakaian hasil karya mereka seperti pakaian merak dan pakaian perawat yang dikenakan oleh WBP. Mereka secara bersamaan menunjukkan hasil kreasinya kemudian secara individu berjalan di atas karpet warna merah.
Dewi salah seorang WBP mengaku untuk membuat pakaian bertemaka Merak tersebut membutuhkan waktu satu minggu. Selain itu persiapan dilakukan juga satu minggu. Tetapi, meskipun persiapan semuanya terbatas tetapi bisa dilewati dengan baik.
“Memang awalnya merasa ragu, tetapi setelah dijalani dan dukungan dari teman-teman semua bisa berjalan dengan baik,” akunya.
Meskipun demikian beberapa WBP lainnya dengan mantap berjalan berlenggak-lenggok di atas karpet. Sehingga menarik beberapa fotografer untuk mengabadikan momen tersebut baik menggunakan kamera DSLR maupun kamera HP.
Kepala kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Tengah A. Yuspahruddin mengatakan, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Semarang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelopor peraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Kementerian Hukum dan HAM RI dan salah satu UPT unggulan diusulkan sebagai predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2019 terus memberikan layanan kepada masyarakat.
Salah satunya melalui klinik pratama, serta launching Inovasi aplikasi E-Mosi . Prasmart, Silakan dan Sijuli.
“Ini salah satu upaya melayani dengan hati bentuknya memberikan pelayanan terbaik dengan aplikasi yang dampaknya memberikan kecepatan, ketepatan, dan kemurahan,” kata Kepala kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A. Yuspahruddin seusai peresmian Klinik Pratama, dan Launching inovasi aplikasi E-Mosi . Prasmart, Silakan dan Sijuli dan penyerahan nomor aduan Ombudsman Lapas Perempuan Kelas II A Semarang di LPP Kelas II A jalan Mgr Sugiyopranoto Semarang.
Yuspahruddin menambahkan, bahwa aplikasi layanan itu sudah ada UPT lain tetapi tidak sebanyak yang dibuat oleh KLPP Prempuan Semarang ini. Terwujudnya aplikasi ini sebagai bentuk dari semangat Kepala Unit Pelaksana Teknis KLPP untuk memberikan layanan yang terbaik.
“Apalagi di tengah pandemi ini aplikasi ini harus digunakan karena kontak ketemu langsung itu sudah dihalang-halangi supaya dalam rangka memutus penyebaran Covid 19. Kunjungan hanya bisa online, pengiriman barang dilakukan dengan online. Semuanya bekerjanya secara online,” tambahnya. (*)