Unisla Jawab Tantangan Revolusi Industri, Wabup Rouf: Senafas dengan Program Pemkab

  • Bagikan
PUJI UNISLA: Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf mengapresiasi perkembangan Fakultas Ekonomi yang terus menjadi pioner menghadapi revolusi industri 4.0 dan tantangan dunia global.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Genap berusia  ke-22 tahun, Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Lamongan (Unisla), Rabu (22/6), berkomitmen menjawab tantangan ekonomi global di era revolusi industri  4.0. Gelaran dies natalis tersebut juga menghadirkan da’i nyentrik, Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah).

Dalam mejawab tantangan tersebut, sebagai lembaga pendidikan Unisla terus berupaya dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam persaingan global. Tanpa sengaja, hal itu sejalan dengan program Pemkab Lamongan dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lamongan.

Menurut Wakil Bupati Lamongan, Abdul Ro’uf, yang berkesempatan hadir pada acara dies natalis tersebut, mengatakan, meningkatnya IPM di Lamongan itu tidak terlepas dari meningkatnya indeks pendidikan.

Baca juga :   Lewat Utusan Khusus, Amerika Serikat Ajak Muhammadiyah Bangun SDM Afghanistan

“Saat ini IPM Lamongan berada di kategori tinggi, yakni 73,12 persen. Sedangkan di tahun 2020 yang lalu hanya 72,58 persen, hal ini tentu juga didukung oleh indeks pendidikan yang meningkat,” tutur Ro’uf.

Dalam mempersiapkan dan meningkatkan SDM yang unggul di Kabupaten Lamongan, kata Rouf, Pemkab terus berupaya dengan menghadirkan Program Perintis bagi masyarakat Lamongan.

“Melalui program perintis, Pemkab Lamongan di bidang pendidikan memberi beasiswa di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga S2 (untuk tahfiz Qur’an hafal 30 juz). Baik di dalam maupun di luar negri,” tambah Ro’uf.

Atas nama Pemkab Lamongan, Ro’uf juga mengapresiasi Dies Natalis ke-22 Fakultas Ekonomi. Diharapkan, lulusan Fakultas Ekonomi Unisla, dapat menjadi penopang menuju kemakmuran masyarakat Lamongan.

Baca juga :   Sukses Kelola Arsip, Kabupaten Lamongan Raih Predikat Memuaskan Tingkat Jatim

“Mudah-murahan Fakultas Ekonomi kedepan semakin moncer, dan semoga lulusannya diterima di manapun. Selain itu, juga dapat menancapkan dasar-dasar kemakmuran, khususnya untuk masyarakat Lamongan,” lanjut Ro’uf.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unisla, Bambang Eko Muljono menyampaikan, di era perkembangan teknologi saat ini, yang menjadi tantangan Fakultas Ekonomi adalah menghadapi persaingan global. Terlebih, di era revolusi industri 4.0, ekonomi yang sudah menjadi ekonomi kreatif dengan menggunakan sarana digital menjadi tantangan mahasiswa.

Zaman sekarang, kata Bambang, tidak seperti zaman dahulu. Karena itu, tantangan Fakultas Ekonomi kedepan, yaitu tantangan dalam menghadapi persaingan global, karena dunia yang tidak seluas seperti sesungguhnya, karena  dunia ini hanya sebesar genggaman tangan manusia. ‘’Yang bisa dijangkau dengan handphone kita,” kata Bambang singkat.

Baca juga :   Terus Tingkatkan IPM dan Siapkan Generasi Emas, Bupati Yuhronur Launching SOTH

Meski demikian, Bambang juga menegaskan, bahwa sebagai mahasiswa zaman now, mahasiswa dituntut jangan hanya menjadi generasi yang pandai teriak-teriak di global, namun harus menjadi generasi yang siap dengan ilmu yang mengikuti perkembangan zaman. Dalam usia ke-22 tahun Fakultas Ekonomi ini, Unisla akan terus berupaya meningkatkan di segala aspek.

“Kita jangan hanya berteriak-teriak di dunia global, tapi kita harus mempersiapkan diri. Karena itu, tidak ada gunanya kita belajar tanpa melihat perkembangan dunia hari ini, karena dunia saat ini ada di genggaman kita,” ujar Bambang. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *