INDOSatu.co – JAKARTA – Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tak sekedar dua ormas Islam besar, tetapi sudah seperti saudara kandung. Keduanya saling support untuk kemaslakatan umat dan banagsa. Karena itu, dalam Harlah ke-102 NU, keluarga besar Muhammadiyah pun menyampaikan selamat atas momen penting tersebut.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa, telah menjadi saksi bagaimana peran dan kontribusi nyata NU dalam perjuangan kemerdekaan dan membangun Indonesia pasca merdeka.
“NU dengan semangat kebersamaan telah merawat keutuhan NKRI dari segala rintangan, sehingga Indonesia tetap terjaga sebagai negara dan bangsa yang majemuk (Bhineka Tunggal Ika),” tutur Haedar pada Jumat (31/1) di Jakarta.
Haedar mengatakan, NU dengan spirit ajaran Ahlussunah Waljama’ah (Aswaja) senantiasa mengembangkan toleransi beragama dan berbangsa, sehingga umat beragama dan bangsa Indonesia mampu hidup rukun dan damai dalam keragaman.
“NU mampu merawat kebudayaan umat dan bangsa, sehingga keberadaannya membumi di Nusantara,” imbuh Haedar.
Selain itu, menurut Haedar, NU telah berkontribusi besar dalam usaha pembangunan bangsa berbasis Ajaran Islam yang rahmatan lil-‘alamin. Melalui pondok pesantren sebagai basis penting gerakan pendidikan, NU telah melahirkan generasi bangsa yang cinta tanah air serta menumbuhkan jalinan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.
Haedar juga menilai, kehadiran NU dengan peran dan kontribusi yang konstruktif tersebut sangat relevan dengan tema Harlah yang diangkat pada tahun ini, yaitu “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat”.
“Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya bagi kelangsungan kehadiran dan peran berkesinambungan NU dalam menebar Islam yang rahmatan lil-‘alamin di Indonesia dan ranah global,” pungkas Haedar. (*)