Tumbuhkan Industri Lamongan Utara, Bupati Usulkan Exit Tol untuk Ruas Tol Tuban-Gresik

  • Bagikan
TAK SEKEDAR DILEWATI: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (tengah) saat mengikuti zoom meeting pembahasan tindak lanjut proyek KPBU jalan tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di ruang Command Center Pemkab Lt.3, Jumat (17/2).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Wilayah Lamongan bakal menjadi bagian dari rencana pengembangan jalan tol Tuban-Gresik. Guna mengintegrasikan pengembangan infrastruktur jalan tol tersebut, Lamongan akan melakukan beberapa langkah, agar pengembangan jalan tol tersebut mempunyai implikasi, terutama untuk pengembangan industri di wilayah Lamongan utara.

‘’Ini masih dibahas langkah integrasi sistem jaringan berdasarkan perkiraan potensi pertumbuhan dan pergerakan ekonomi di masa mendatang,’’ kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat menyampaikan usulan pada kegiatan zoom meeting pembahasan tindak lanjut proyek KPBU jalan tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di ruang Command Center Pemkab Lt.3, Jumat (17/2).

Sesuai dengan rencana Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta pemerintah kabupaten, selain Kabupaten Tuban dan Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan juga akan dilalui jalan bebas hambatan yang akan dibangun dengan panjang 73 km tersebut.

Baca juga :   BPJS-kan 22.000 Petani Tembakau, Bupati Yuhronur: Biar Mereka Nyaman-Aman Bekerja

Sebagai kabupaten yang wilayahnya terlibat dalam pembangunan proyek tol tersebut, Lamongan mengusulkan adanya penambahan exit tol yang terhubung ke ruas jalan Sukodadi-Paciran guna mengakomodasi dan menghubungkan jalan nasional arteri primer Surabaya-Lamongan-Widang-Tuban dengan jalan Nasional kolektor primer Lohgung-Sadang (Jalan Raya Deandels).

Usulan tersebut berdasarkan adanya pertumbuhan industri di kawasan utara Lamongan (industri pengelolaan hasil ikan perikanan, tempat pelelangan ikan (TPI) Brondong, Lamongan Integrated Shorebase (LIS), Pelabuhan ASDP, Industri Perkapalan dan lainnya) dan juga untuk mempermudah akses menuju potensi wisata yang dimiliki Lamongan, yakni Wisata Bahari Lamongan dan Makam Sunan Drajat.

Baca juga :   Kasal Cup 2023 Putaran Keempat di Lamongan Dukung Kiprah Atlet Berbakat

“Karena Lamongan merupakan jalur terpanjang yang akan dilintasi, yakni 37,8 km, maka kami ada beberapa usulan dalam rencana pembangunan tol. Daerah kami sedang gencar-gencarnya tumbuh di bidang industri dan kami mempunyai potensi wisata yang luar biasa, dimana terpusat di wilayah utara. Karena itu, kami usulkan penambahan exit tol di daerah Sukodadi-Paciran untuk mendukung potensi yang dimiliki Lamongan,” tutur Bupati Yuhronur.

Usulan kedua, kata Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur, juga meminta adanya pergeseran simpang susun atas akses menuju tol Babat yang semula berada di Desa Kebalandono/Datinawong untuk digeser ke arah Barat, tepatnya di Desa Plaosan. Karena pada area tersebut akan terkoneksi langsung dengan perencanaan jalan lingkar selatan Babat dan fly over Babat yang menghubungkan langsung dengan jalan arteri primer Surabaya-Lamongan-Widang-Tuban dan jalan Provinsi Babat-Tuban.

Baca juga :   Pisah Sambut Kajari, Bupati Lamongan Tekankan Sinergi Antar Forkopimda

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan, Sujarwo juga menyampaikan usulan agar pembangunan jalan tol di wilayah Lamongan diupayakan posisinya diatas. Hal itu karena berdasarkan letak geografis Lamongan yang rawan terjadi banjir karena dilintasi aliran sungai Bengawan Solo. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *