Tragedi Kanjuruhan, NU Jatim: Seluruh Pengurus PSSI Mundur, Copot Kapolda dan Kapolres

  • Bagikan
TRAGEDI KEMANUSIAAN: Penampakan tragedi kerusuhan yang menewaskan ratusan suporter saat laga Persebaya vs Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur mendapat sorotan berbagai kalangan, termasuk PWNU Jawa Timur. (foto istimewa)

INDOSatu.co – SURABAYA – Tragedi kerusuhan yang menyebabkan ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC kontra Persebaya menuai perhatian berbagai kalangan. Salah satunya dari Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) KH Abdussalam Shohib.

Gus Salam meminta secara tegas agar pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Polri bertanggung jawab atas tragedi pada Sabtu (1/10) malam tersebut.

Baca juga :   Tersingkir Rebut Tiket Olimpiade, Erick Thohir Tetap Banggakan Timnas Indonesia

Dari data sementara yang diungkapkan ke publik, sudah ada 174 orang meninggal dunia akibat tragedi tersebut. Sedangkan ratusan lainnya luka dan dalam perawatan medis yang tersebar di rumah sakit di Malang, Jawa Timur.

Menurut Gus Salam, PSSI sebagai penyelenggaran liga dan Polri selaku penanggung jawab keamanan dan ketertiban harus bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

Baca juga :   Dua Kali Menang, Garuda Nusantara Buka Peluang Lolos ke Babak Semifinal

“PSSI wajib bertanggung jawab. Semua pengurusnya harus mundur. Itu sebagai bentuk respect terhadap korban dan keluarganya,” ujar Gus Salam dikutip dari nu.online jatim, Senin (3/9).

Gus Salam juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga harus tegas. “Kapolri wajib mencopot Kapolda Jatim dan Kapolres Malang, itu sebagai bentuk pertanggungjawaban pimpinan,” tegasnya.

Selain itu, Gus Salam juga minta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan kompetisi. “Sampai ada pernyataan resmi FIFA, kompetisi harus dihentikan,” katanya.

Baca juga :   Rahmat Persembahkan Perunggu, Medali Indonesia Bertambah

Guna mengungkap detail tragedi ini, Gus Salam juga minta pemerintah membentuk tim investigasi dengan melibatkan FIFA, aparat penegak hukum, ahli yang independen dan Komnas HAM.

“Harus tegas. Pemerintah harus mengungkap tragedi ini sampai tuntas hingga akar masalahnya,” pungkas Gus Salam. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *