TPST Mitra Brayan Resik Diresmikan, Sehari Mampu Olah 10 Ton Sampah

  • Bagikan
LEBIH MODERN: Puluhan petugas sedang menyortir sampah yang langsung masuk ke Mitra Brayan Resik hasil kerja sama Pemkot Pekalongan dengan Kemitraan Indonesia dengan didukung Adaptation Fund.

INDOSatu.co – PEKALONGAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Kemitraan Indonesia serta dukungan Adaptation Fund meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) pertama di Kota Pekalongan pada Jumat (10/1).

Peresmian tersebut ditandai dengan serah terima TPST dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penggunaan aset dalam Program Adaptation Fund (AF) Pekalongan.

TPST yang diberi nama Mitra Brayan Resik itu terletak di Jalan Raya Simbang Wetan, Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Kehadiran TPST di Kota Pekalongan sangat penting demi mewujudkan kota yang ramah lingkungan.

Sekda Kota Pekalongan Nur Priyantomo mengaku mengapresiasi dan menyampaikan rasa bangga atas hadirnya TPST yang canggih tersebut. TPST itu mampu mengolah hingga 10 ton sampah per hari. Fasilitas ini dibangun melalui program Adaptation Fund (AF) yang digagas Lembaga Kemitraan Indonesia.

Baca juga :   Ciptakan Pembelajaran Menyenangkan, Bupati Yuhronur Semangati Pramuka Prasiaga

“Keberadaan TPST ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Degayu. Selain itu, pemerintah kini mengalihkan pengelolaan sampah dari sistem open dumping ke metode yang lebih ramah lingkungan dan estetik, yang tidak mencemari udara, air, atau tanah,” jelas Nur Priyantomo.

Dengan adanya TPST Mitra Brayan Resik, masalah penumpukan sampah di TPA Degayu dapat diatasi. Selain itu, TPST ini juga membuka potensi ekonomi baru karena sampah plastik yang didaur ulang masih memiliki nilai ekonomi sebagai bahan baku industri.

Baca juga :   Bojonegoro Nglenyer Fashion Festival, Bupati Bojonegoro: Ajang Tumbuhkan Ekonomi Kreatif

Apalagi, TPST Mitra Brayan Resik dilengkapi dengan enam mesin pengolahan sampah modern, yaitu: mesin pencacah (mengomel); mesin gibrik; mesin conveyor sepanjang 6 meter; pembakar sampah (incinerator); mesin pengasah; serta mesin pemilah sampah dan pembubur sampah organik

Sekda Nur Priyantomo menambahkan, sejak penandatanganan nota kesepahaman pada 2021, Kemitraan Indonesia telah memberikan berbagai kontribusi bagi Kota Pekalongan. Selain membangun TPST, program lainnya meliputi: pembangunan pemecah gelombang (breakwater); pembuatan MCK komunal; pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan sosial ekonomi, seperti urban farming; pelatihan digital marketing bagi pelaku usaha batik; sertab budidaya ikan.

Baca juga :   Peringati HJB ke-346, Pj Bupati Bojonegoro Ziarah ke Makam Kanjeng Soemantri

Direktur Eksekutif Kemitraan, Laode M. Syarif, menyampaikan harapannya agar TPST ini tidak hanya menjadi solusi pengelolaan sampah, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

TPST Mitra Brayan Resik berdiri di atas lahan seluas 1.070 meter persegi dan dapat menampung hingga 10 ton sampah per hari, dengan kapasitas pengolahan sampah hingga 45 meter kubik. TPST ini dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mencegah pencemaran lingkungan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *