INDOSatu.co – TUBAN – Hadirnya pasar modern atau mall baru di Kabupaten Tuban membuat para pedagang di beberapa pasar tradisional di Bumi Wali, marah besar. Hal itu dimaklumi, karena selain saat ini pasar sepi pembeli, Pemkab Tuban malah mengizinkan pendirian pasar modern baru.
Para pedagang berharap Pemkab Tuban membatalkan pendirian pasar modern tersebut. Mereka meminta Pemkab ikut memikirkan nasib pedagang yang setiap hari penghasilannya tidak menentu. Karena itu, mereka menolak berdirinya pasar modern di Tuban.
”Pasar sudah semakin sepi, beban retribusi juga terus membebani, lama-lama para pedagang di pasar tradisional akan gulung tikar. Apakah para pejabat Pemkab Tuban, termasuk bupati tidak memikirkan nasib para pedagang ya?,” kata Sulaiman, salah seorang pedagang di salah satu pasar tradisional Tuban ketika ditemui INDOSatu.co, Kamis (19/12).
Mengalami penurunan jumlah konsumen hingga hampir 50 persen lebih, kata Sulaiman, banyak lapak di Pasar Baru Tuban kosong dan tidak lagi difungsikan lantaran berkurangnya masyarakat yang melakukan transaksi jual beli di lokasi tersebut.
Sulaiman mengeluhkan, pasar yang mulai sepi di tengah era perdagangan online ditambah hadirnya mall di Bumi Wali akan semakin mengancam perdagangannya. Selain sepi, Sulaiman juga mengeluh akan adanya retribusi pasar yang tak bisa dia hindari semakin menjerat pundi pendapatannya.
“Jangan bangga dilihat keren di mata orang luar Tuban, tapi tolong pikirkan nasib pedagang yang kondisi pasarnya sudah semakin sepi, juga retribusi pasar yang dikenakan setiap hari,” ungkap Sulaiman.
Senada dengan Sulaiman, Borno, pedagang di Pasar Bongkaran Desa Margomulyo, Kercamatan Kerek menyampaikan bahwa, hadirnya mall juga menimbulkan kekhawatiran bagi dirinya. Dia berharap, ada jalan tengah yang juga dapat dirasakan oleh para penjual di tataran bawah.
Rencananya, di Tuban akan berdiri Citimall yang menempati lokasi yang sangat strategis, karena berada di jalan protokol Tuban, sebelah timur dekat dengan Taman Hutan Kota Abhipraya dan hanya berjarak kurang lebih 3 menit berkendara dari pusat kota.
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Tuban Budi Wiyana ketika dikonfirmasi wartawan berdalih bahwa hadirnya mall akan membawa banyak dampak positif. Dia menambahkan bahwa hadirnya mall akan mendatangkan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Biasanya kan hanya dari sektor pertambangan, ini akan menghadirkan perkembangan di sektor perdagangan dan jasa,” imbuh Budi.
Selain dari perkembangan perekonomian, Budi juga menambahkan adanya mall akan meningkatkan juga pendapatan asli daerah (PAD). Karena dengan adanya mall tentu akan ada sisi pajak dan juga kebutuhan tenaga kerja.
Terkait dampak negatif adanya mall terhadap pasar tradisional, Budi menyampaikan, biasanya harga di mall itu relatif tinggi. Dengan demikian, segmentasi dari pembeli di pasar tradisional tidak akan terganggu.
Budi juga menambahkan akan selalu berkoordinasi dengan OPD terkait, khususnya Diskoperindag yang membidangi hal tersebut untuk mengkaji ulang dampak dan kondisi pasar. (*)