Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Bupati Tetapkan 166 Desa Berstatus Mandiri

  • Bagikan
BERDAYAKAN DESA: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (dua dari kiri) menunjukkan berita acara penetapan status desa Indeks Desa Membangun (IDM) Kabupaten Lamongan Tahun 2023, di Command Center, Lt. 3 Pemda Lamongan, Kamis (27/7).

INDOSatu.co – JAKARTA – Pemkab Lamongan, Jawa Timur melalui berbagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat membuahkan hasil. Hal itu dibuktikan dengan ditandatanganinya berita acara penetapan status desa Indeks Desa Membangun (IDM) Kabupaten Lamongan Tahun 2023, di Command Center, Lt. 3 Pemda Lamongan, Kamis (27/7).

Dari pengukuran IDM tersebut, sebanyak 166 desa di tahun 2023 ini berstatus mandiri atau setara dengan 35,93 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2022 sejumlah 97 desa (21 persen) dan tahun 2021 sejumlah 34 desa (7,36 persen).

Tidak hanya desa mandiri saja yang mengalami kenaikan, status desa maju juga mengalami kenaikan dari 189 desa (40,91 persen) menjadi 238 desa (51,52 persen). Sebaliknya, desa berstatus berkembang terjadi penurunan, dari 176 desa (38,10 persen) menjadi 58 desa (12,55 persen).

Baca juga :   Pemkab Lamongan Imbau Masyarakat Waspada Penipuan yang Catut Nama Pejabat

Data tersebut diperoleh dari pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM) yang merupakan gambaran hasil perkembangan kemandirian yang dibentuk melalui tiga indeks, yakni indeks ketahanan sosial (IKS), indeks ketahanan ekonomi (IKE), dan indeks ketahanan lingkungan/ekologi (IKL).

“Angka ini melebihi target dan ekspektasi yang kita rencanakan, prestasi luar biasa, yang menunjukan bahwa intervensi (tindakan) kita, apa yang kita lakukan, untuk pembangunan desa ini telah berhasil,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

Hasil pengukuran IDM yang telah dilakukan dapat mempengaruhi arah kebijakan yang akan diterapkan di desa-desa se-Kabupaten Lamongan. Sebab, IDM dikembangkan dengan konsep untuk menuju desa mandiri dan maju, diperlukan pembangunan berkelanjutan dari aspek sosial (kesehatan, pendidikan, pemukiman, media sosial, dan lainnya), ekonomi, dan lingkungan untuk mencapai tujuan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Baca juga :   Jalur Penghubung Rusak, Infrastruktur Jalan Jadi Prioritas

“Data ini penting untuk siklus manajemen pembangunan kita semuanya, juga terus kita sosialisasikan selain kepada pengelola manajemen pemeirntahan juga kepada kepala desa, sehingga dalam pengelolaan manajemen pemerintahan desa, juga menggunakan data angka untuk bisa mengukur indikator untuk mencapai cita cita atau apa yang direncanakan desa,” imbuh Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan.

Berdasarkan pemutakhiran data IDM yang dilaksanakan sejak Maret 2023, teridentifikasi 19 desa masuk kategori desa progresif (dari berstatus maju ke mandiri), 7 desa akseleratif (mengalami lonjakan status dari desa berkembang ke mandiri), dan 7 desa regresif (tetap tidak mengalami kenaikan dan penurunan).

Baca juga :   Peringati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Bupati "Resik-resik" Mata Air Desa Ngunut

“Kami berharap, angka-angka yang telah disampaikan mandiri, maju, berkembang ini valuenya memberikan dampak yang signifikan, dalam menyongsong tantangan-tantangan pembangunan yang masih kita hadapi di depan mata seperti kemiskinan, stunting, peningkatan pembinaan kerja dan lainnya,” ucap Pak Yes.

Menurut Koordinator Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Lamongan PIC IDM Lamongan, MOH Mukhlish Musdi, dari 462 desa se-Kabupaten Lamongan, tidak ada desa yang mengalami penurunan status IDM.

“Alhamdulillah di Kabupaten Lamongan tidak ada desa yang mengalami penurunan, bahkan sampai mengalami lonjakan, progresnya luar biasa untuk kenaikannya, untuk sementara ini menempatkan Kabupaten Lamongan masuk ke-38 se-Indonesia, dengan status kabupaten Maju,” pungkas dia. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *