Tingkatkan Kualitas Keluarga, Gelar Seminar Neuro-Parenting, Hadirkan dr. Aisyah Dahlan

  • Bagikan
BEKALI PEMAHAMAN: Ahli Neuro-Parenting dr. Aisyah Dahlan mengatakan, penyebab permasalahan yang sering terjadi dalam rumah tangga adalah kurangnya pemahaman akan bahasa kasih masing-masing pasangan.

INDOSatu,co – LAMONGAN – Memiliki komitmen meningkatkan kualitas ketahanan keluarga, Pemkab Lamongan menggelar seminar neuro-parenting, di Masjid Namira Lamongan, Selasa (19/11) pagi.

Acara yang dihadiri anggota Korpri Kabupaten Lamongan hingga masyarakat umum itu dibuka Plt. Bupati Lamongan Abdul Rouf. Dalam sambutannya, Abdul Rouf menjelaskan bahwa, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Dan keluarga memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa dan negara.

“Membangun kualitas ketahanan keluarga menjadi prioritas kami. Karena keluarga yang berkualitas akan memberikan kontribusi dalam realisasi pembangunan daerah hingga bangsa dan negara,” tutur Pak Rouf, sapaan akrab Wabup Lamongan.

Pak Rouf juga menyampaikan, capaian pembangunan ketahanan keluarga di Kabupaten Lamongan tercatat pada indeks pembangunan keluarga. Pada 2023 Kabupaten Lamongan menempati angka 64,8 persen di atas rata-rata Jawa Timur, yaitu 61,8 persen.

“Alhamdulillah ikhtiar dan kerja keras kita dalam membangun kualitas ketahanan keluarga mendapatkan apresiasi. Pembangunan keluarga memang menjadi akselerator mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Dengan SDM yang unggul, maka akan mampu melanjutkan pembangunan Lamongan di masa depan,” kata Pak Rouf dalam seminar yang mengusung tema “Keluarga Romantis, Keluarga Harmonis” itu.

Baca juga :   Semarakkan Tahun Baru Hijriyah, Lamongan Muharram Festival Jadi Spirit untuk Hijrah

Capaian tersebut, kata Pak Rouf, harus terus dipertahankan dan dikembangkan, mengingat pada era kemajuan dalam bidang teknologi maupun digitalisasi berpotensi adanya peran keluarga yang berubah. Adapun tuntutan-tuntutan dari segi ekonomi, kesejahteraan, keharmonisan dan lainnya.

Sebagai ASN, Korpri Kabupaten Lamongan berupaya agar dapat menjadi teladan dalam membina rumah tangga. Salah satunya dengan terus memberikan bekal pengetahuan parenting.

“Ada tren kenaikan dalam perceraian yang dilakukan oleh Korpri Kabupaten Lamongan. Hal tersebut harus kita minimalisasi, yakni dengan terus membekali diri akan pengetahuan parenting. Sehingga segala faktor perceraian dapat dicegah,” tutur Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, M. Nalikan, yang juga sebagai Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Lamongan.

Baca juga :   Safari Ramadan, Bupati: Rp 6,9 Miliar Bantuan Insentif Akan Disalurkan di Tahun ini

Ahli Neuro-Parenting dr. Aisyah Dahlan yang dihadirkan dalam seminar tersebut mengungkapkan bahwa, penyebab permasalahan yang sering terjadi dalam rumah tangga adalah kurangnya pemahaman akan bahasa kasih masing-masing pasangan.

“Melalui neurosciene kita dapat meminimalisasi pertengkaran dalam rumah tangga (hal besar maupun kecil),” kata dokter Aisyah Dahlan.

Seperti salah salah satu contoh, kata dokter Aisyah, yang ada dalam kajian neurosciene adalah, otak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan mencolok pada struktur dan bagian Corpus Callosum. Corpus Callosum pada laki-laki, bagian tengahnya lebih tipis 30 persen dibandingkan dengan perempuan.

”Ini yang menyebabkan seorang perempuan lebih mudah mengerjakan dua hal sekaligus, ketimbang seorang laki-laki,” ungkapnya.

Baca juga :   Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Bupati Lamongan Gratiskan 1000 NIB

Selanjutnya, dokter berusia 56 tahun ini menjelaskan, hubungan pasangan suami istri yang harmonis dan romantis, dipastikan akan dapat memberikan pola asuh berkualitas pada anak-anak.

Salah satu peserta yang hadir dalam seminar yang digelar untuk menandai HUT Korpri ke 53, Hari Kesehatan Nasional ke 60, Hari PGRI ke 79, HUT IDI ke 64, HUT Bank Daerah Lamongan ke 72, dan Hari Ibu ke 96 ini adalah Amanda, 36, asal Kecamatan Babat.

Diterangkan Amanda, sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karir, bahwa seminar ini sangat membantu pasangan suami istri, terutama dalam edukasi parenting. Karena Amanda mendapatkan pengetahuan lebih tentang bagaimana ia akan bertindak sebagai ibu, istri yang baik, namun juga tetap menjalankan karirnya dengan profesional. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *