Tim Pemenangan Riyadi-Gus Wafi Gelar Konsolidasi, Kader Golkar Jadi Ketua Tim Sukses

  • Bagikan
BULATKAN TEKAD: Tim pemenangan cabup dan cawabup Tuban, Riyadi-Gus Wafi dalam menggelar konsolidasi di Gedung KSPKP Tuban. Mereka bersatu untuk memenangkan pasangan Riyadi-Gus Wafi.

INDOSatu,co – TUBAN – Pilkada Tuban pada 27 November 2024 mendatang dipastikan bakal seru. Itu terlihat dari konsolidasi yang digelar oleh Tim pemenangan pasangan cabup dan cawabup Tuban, Riyadi-Wafi Abdul Rosyid (Gus Wafi). Mereka yang tergabung dalam tim sukses, ternyata tidak hanya melibatkan pengurus lima parpol pengusung, tetapi justru merambah ke parpol lain.

Bahkan, kader Partai Golkar, Kristiawan didapuk menjadi ketua tim sukses pasangan Riyadi-Gus Wafi. Kristiawan bukanlah kader kaleng-kaleng. Boleh dibilang DNA Kristiawan sejak lahir sudah Golkar. Sebab, Kristiawan merupakan putra kader tulen Golkar Tuban di zamannya.

Dengan munculnya Kristiawan menjadi ketua tim sukses Riyadi-Gus Wafi, menunjukkan bahwa internal Partai Golkar tidak sesolid seperti yang selama ini muncul ke permukaan. Partai Golkar seperti terjadi perpecahan. Selain Kristiawan, kabarnya banyak juga kader partai Pohon Beringin itu memilih sikap yang sama seperti yang dilakukan Kristiawan.

Baca juga :   Pengurus Baru Dilantik, Forpimda dan PWI Lamongan Tandatangani Nota Kesepahaman

Munculnya Kristiawan menjadi ketua Ketua Tim Pemenangan Riyadi-Gus Wafi memang menarik perhatian publik. Kristiawan jelas merupakan kader tulen Golkar. Bahkan, Kristiawan pula pernah diusung menjadi cabup dari Partai Golkar pada Pilbup 2011-2016 berpasangan dengan Haeny Relawati Rini Widiastuti, ibunda bupati Tuban sekarang, Aditya Halindra Faridzky (Mas Lindra).

Kepada INDOSatu.co, Kristiawan menyampaikan bahwa konsolidasi tim pemenangan paslon Riyadi-Gus Wafi diikuti lebih dari 300 orang dari partai pengusung, relawan serta ormas dari seluruh kecamatan di kabupaten Tuban. Ketua DPRD Tuban 2009-2014 itu menyampaikan, target dari kegiatan tersebut adalah terciptanya kesolidan tim, dan sosialisasi untuk memenangkan Riyadi-Gus Wafi.

“Semua yang hadir sudah kami bagikan banner dan APK lainnya. Semua APK itu diharapkan segera dipasang  di depan rumah masing-masing, sehingga terlihat masyarakat umum. Dan dipasang di tempat-tempat strategis supaya sosialisasi pencalonan Pak Riyadi-Gus Wafi lebih masif,” ungkap pria asal Bangilan tersebut

Baca juga :   Songsong HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Pemkab Lamongan Warnai dengan Salat Hajat

Konsolidasi tim pemenangan Riyadi-Gus Wafi sendiri digelar di gedung KSPKP Tuban (7/09) pagi dan diikuti oleh seluruh partai pengusung dan relawan pemenangan. Nampak hadir seluruh pimpinan partai pengusung Partai NasDem, Hanura, Gelora, Buruh, Ummat, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Mokhamad Musa, sebagai perwakilan dari lima pimpinan partai  pengusung memulai sambutan dengan pidato untuk membakar semangat para tim pemenangan. Dia menegaskan, bahwa Tuban kedepan, kondisi kepemudaan dan olahraga tidak boleh lesu seperti periode sekarang.

“Setelah Pak Riyadi-Gus Wafi terpilih dan dilantik jadi bupati dan wabup, gedung KONI akan langsung kembali dibuka untuk masyarakat umum. Tidak usah khawatir, infrastruktur jalan tetap diperbaiki, karena akan tetap diprioritaskan,” kata Musa kepada INDOSatu.co, Sabtu (7/9).

Musa juga mengkritik hasil kepemimpinan periode sekarang yang mendapat peringkat 5 angka kemiskinan terbesar di Jawa Timur. Karena itu, Musa mengajak buruh dan elemen masyarakat untuk ikut menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tuban mendatang.

Baca juga :   Bupati Yuhronur Sampaikan LKPj, Kinerja Lamongan Lampaui Target

Riyadi, calon bupati yang diusung di Pilkada, dalam konsolidasi tersebut menganalogikan timnya bagaikan semut melawan gajah dalam Pilkada Tuban. Namun, dalam permainan, semut tidak pernah kalah melawan gajah.

Kepada INDOSatu.co usai acara konsolidasi, Riyadi menyampaikan bahwa, analogi semut dan gajah yang dia sampaikan merupakan bentuk membakar semangat timnya, supaya semut itu harus bersatu agar bisa mengalahkan gajah. Dia juga mengungkapkan, tidak akan mengulang kesalahan yang dilakukan pendahulunya, namun juga tidak meninggalkan kebaikan yang telah dilakukan.

“Mikul duwur mendem jero, memayu hayuning bawono. Kita mengangkat hal-hal yang baik dan menutup dalam-dalam hal buruk dengan kebaikan,” tukas pengusaha sukses beras ini. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *