Tidak Berani Tolak Ambang Batas 20 Persen, Faizal: SBY dkk Bersekutu Legalkan Kecurangan

  • Bagikan
HARUS DITOLAK: Pegiat sosial media dan kritikus, Faizal Assegaf menilai bahwa ambang batas 20 persen untuk Capres dan Cawapres harus ditolak. Aturan itu merupaka kecurangan yang nyata.

INDOSatu.co – JAKARTA – Tengara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa Pilpres 2024 bakal terjadi kecurangan karena akan dipaksakan hanya ada dua calon, memantik perhatian kritikus dan pegiat sosial media, Faizal Assegaf.

‘’Sudah tahu ada indikasi kecurangan, mengapa Anies, Surya Paloh, Jusuf Kalla, SBY & Ahmad Syaikhu mengapa tidak bersatu mendatangi MK untuk menolak 20 persen ambang batas syarat pencalonan Capres?,’’ kata Faizal dalam keterangannya yang dikirim ke redaksi INDOSatu.co, Senin (19/9).

Pemimpin yang jujur dan amanah, kata Faizal, tidak dilahirkan oleh proses deal politik kompromi lintas elite melalui UU yang curang dan tidak adil.

Baca juga :   Presidential Threshold 20 Persen, Faizal: Aturan Kebinatangan dan Harus Dihapus

‘’Kalau SBY tidak berani menolak ambang batas 20 persen, sejatinya SBY justru menjadi bagian dari kecurangan tersebut,’’ kata Faizal.

Undang-undang yang membatasi ambas batas pencalonan presiden dan Wakil Presiden 20 persen, ungkap Faizal, jelas merupakan bentuk kecurangan. Namun, kata Faizal, mengapa tidak ada keberanian dari SBY dan mitra politiknya untuk melawan.

Mestinya, ungkap Faizal, koalisi Demokrat, PKS, & NasDem harus berani memboikot Pilpres 2024 yang diklaim bakal terjadi kecurangan dengan menolak syarat 20 persen ambang batas Capres dan Cawapres.

Baca juga :   Airlangga: KIB Dorong Calon Presiden yang Bisa Hilangkan Politik Identitas

‘’Tanpa keberanian tersebut, jangan berharap Pilpres berlangsung jujur dan melahirkan pemimpin yang bebas dari deal kepentingan politik oligarki,’’ kata Faizal.

Faizal menengarai bahwa proses politik busuk yang dilahirkan oleh syarat ambang batas 20 persen tidak akan menghadirkan demokrasi yang sehat dan transparan.

Sebab, kata Faizal, rakyat hanya digiring untuk memilih calon pemimpin atas deal politik elit parpol sesuai kepentingan oligarki. Pemimpin tersebut akan tersandera sebagai boneka.

‘’SBY dan Demokrat harus berani bersikap jujur pada rakyat untuk menghapus ambang batas 20 persen yang kalian buat dan kini menjadi produk politik jahat dalam bernegara,’’ kata Faizal.

Baca juga :   Kawanan Menteri Berdasi Urusi Rumput JIS, Faizal: Norak dan Memalukan

Kalau benar mau memperjuangkan perubahan, kata dia, harus mengedepankan prinsip kejujuran. Tanpa itikad dan niat tersebut, maka perubahan yang digembar-gemborkan itu hanya hanya menjadi slogan belaka.

‘’Tanpa upaya menghapus 20 persen ambang batas Capres, maka Anies, Surya Paloh, Jusuf Kalla, SBY & PKS telah ikut bersekutu melegalkan kecurangan. Hasilnya sudah bisa disimpulkan; kalah lagi atau menang Pilpres melalui rekayasa deal politik oligarki utk melanjutkan kebohongan,’’ pungkas Faizal. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *