Terkait PON Papua, Airlangga: Berangkat Sehat, Pulang Juga Sehat

  • Bagikan
PEDULI KONTINGEN: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar rakor pelaksanaan dan evaluasi PON di Papua. Airlangga berharap agar seluruh kontingen tetap dalam pengawasan kesehatan yang baik selama pelaksanaan hingga berakhirnya PON di Papua, dan pulang di daerah masing-masing.

INDOSatu.co – JAKARTA – Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian melakukan antisipasi dini menjelang usainya gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Dalam dua Minggu terakhir ini, telah diselenggarakan beberapa cabang olahraga (cabor) sudah menyelesaikan seluruh pertandingannya, dan para atletnya sudah bisa kembali ke daerah masing-masing.

Untuk mengantisipasi hal itu, terutama agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19, baik di Papua sendiri maupun di daerah asal atlet, Pemerintah menyiapkan dan terus mengevaluasi mekanisme kepulangan atlet, pelatih dan official ke daerah masing-masing.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), memimpin pembahasan evaluasi pengaturan protokol kesehatan untuk kepulangan para Peserta PON XX Papua, dan secara khusus telah meminta kepada Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, Menteri Pemuda Olahraga, dan Ketua Satgas Covid-19 untuk tetap melakukan tugas dan mengawasi para peserta PON yang masih berada di Papua sampai dengan H+5 setelah acara penutupan PON pada 15 Oktober 2021 mendatang.

“Menkes agar menugaskan tim untuk tetap mengawasi atlet yang masih berada di Papua, dan tetap merawat jika ada atlet yang terpapar Covid-19. Mereka harus diisolasi dulu di Papua dan melakukan tes sampai hari ke-5. Ini akan berlaku sampai H+5 setelah penutupan PON, termasuk tetap menyiagakan Kapal Isoter di Papua. Menhub juga tetap bertugas sampai H+5,” ungkap Menko Airlangga dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan PON XX 2021, secara virtual, di Jakarta, Minggu (10/10).

Baca juga :   Di Milad ke-109 Muhammadiyah, Jokowi Ungkap Prestasi Indonesia

Ketua DPP Partai Golkar itu juga meminta, mekanisme kepulangan atlet dan official yang telah ditetapkan pemerintah, yakni mereka harus melaksanakan Tes PCR sejak dari keberangkatan (sebelum penerbangan) dari Papua, dan melakukan lagi Tes PCR setelah tiba di bandara asal kontingen tersebut.

Bukan hanya itu. Airlangga juga berharap agar seluruh kontingen harus menjalankan Karantina Mandiri selama 5 hari di lokasi yang sudah disiapkan oleh pemda masing-masing.

Namun, kata alumni UGM Jogjakarta ini, jika pemda tidak menyediakan, maka Satgas Covid-19 Pusat perlu bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Daerah serta KONI Daerah, untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat tersebut.

Guna memperjelas dan menegaskan kembali pengaturan dan mekanisme kepulangan para Peserta PON tersebut, kata Airlangga, Satgas Penanganan Covid-19 akan segera melakukan review kembali dan revisi Surat Edaran (SE) Ketua Satgas Penanganan Covid-19, sehingga bisa diberlakukan mulai hari Selasa 12 Oktober lusa.

Baca juga :   Indonesia Ajak Dunia Pulihkan Ekonomi Lebih Kuat dan Berkelanjutan

“Intinya, saya ingin, kontingen saat berangkat sehat, waktu pulang, juga dalam keadaan sehat,” kata Airlangga.

Karena itu, Airlangga menekankan agar Menpora, Kasatgas Covid-19, Asops TNI/ Polri dan Ketua Umum KONI selaku Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah), untuk tetap mengawasi pelaksanaan prokes secara ketat pada sisa pertandingan PON yang masih akan berlangsung sampai 15 Oktober. Terutama pertandingan yang berpotensi menimbulkan kerumunan penonton atau suporter, seperti sepak bola, basket, tinju, dan voli, khususnya pertandingan final cabor sepak bola.

“Terkait pertandingan-pertandingan tersisa, harus benar-benar diperhatikan penyelenggaraan dan penerapan prokesnya. Kemudian, tempat tinggal para atlet juga harus tetap diawasi. Itu karena, dalam 1 kamar diisi beberapa orang atlet. Karena itu, jika ada salah satu ada yang terpapar, harus segera ditempatkan ke lokasi isolasi terpusat, dan teman-teman sekamarnya juga segera dites dan dilakukan tracing kontak erat,” tutup Menko Airlangga.

Baca juga :   Dua Kafé Mewah Disegel, Kasatpol PP: Mereka Langgar PPKM

Sebagai informasi, per 9 Oktober 2021, jumlah atlet yang terkonfirmasi Covid-19 di gelaran PON XX sebanyak 43 atlet dengan tambahan kasus 2 orang pada 9 Oktober, sehingga total terdapat 45 atlet atau sekitar 0,45% dari total atlet dan official sebanyak 10.066 orang.

Rinciannya, kata Airlangga, sedang dalam perawatan, ada 34 orang. Mereka dirawat di Kota Jayapura 8 orang, Kabupaten Jayapura 13 orang, Kabupaten Mimika 1 orang, dan Kabupaten Merauke 12 orang. Sedangkan yang sudah sembuh, sebanyak 9 orang. Mereka ada di Kota Jayapura 6 orang dan Kabupaten Mimika 3 orang.
Sementara, tambahan kasus harian per 9 Oktober 2021, ada 2 orang. Di Kota Jayapura 1 dan Merauke, juga 1 orang.

Diungkapkan Airlangga, dari 37 cabang olahraga, ada 16 cabor yang terdapat kasus Covid-19, baik atlet atau official-nya. Diantaranya, cabor sepatu roda, bermotor, cricket, panahan, catur, taekwondo, tennis, judo, softball, sepak bola, sepak takraw, basket, futsal, wushu, dan anggar. Mereka berasal dari 15 provinsi, yakni Jateng, Bali, Jambi, DI Jogyakarta, DKI Jakarta, Papua, Jatim, Maltara, Kaltim, NTB, Sumut, Kaltara, Riau, Kalteng, dan Jabar. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *