Terkait Korban Tewas Kecelakaan Lalin di Surabaya, Ini Kata Kasatlantas Polrestabes…

  • Bagikan
PERLU PARTISIPASI: Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman menjelaskan hasil angka kecelakaan fatalitas di wilayah Kota Besar Surabaya dari tahun 2022-2024 yang terus mengalami penurunan.

INDOSatu.co – SURABAYA – Jumlah fatalitas (korban laka meninggal) kecelakaan lalu lintas di Kota Surabaya menurun. Pada 2022, jumlah kecelakaan yang terlapor di Surabaya berjumlah 1.263 dengan korban meninggal 189. Sedangkan pada 2023 jumlah kecelakaan meningkat menjadi 1.412, namun fatalitas sudah mampu ditekan menjadi 173.

Sementara pada 2024, memasuki pertengahan tahun, kasus terlapor sudah berjumlah 557 dan kasus meninggal dunia sebanyak 51. Dilihat dari jumlah korban laka yang meninggal dunia, dari tahun 2022 sampai dengan pertengahan 2024 sudah berangsur menurun.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan, keselamatan berlalu lintas tidak akan didapatkan secara optimal apabila hanya satu atau dua orang saja yang mentaati peraturan. Kata AKBP Arif, sekitar 80 persen kasus kecelakaan, baik pelaku atau korban, diantaranya tidak memiliki SIM.

Baca juga :   Resmi Jadi Karya dan Kerajinan Asli Bojonegoro, Pemkab Launching Kesenian Oklik 

”Sehingga, yang bersangkutan belum pernah memiliki wawasan, pengetahuan, dan keterampilan berkendara yang benar dan selamat,” ujar Arif dalam Konferensi Pers pada di Mapoltabes Surabaya, Rabu, (22/5).

Satlantas Polrestabes, kata AKBP Arif, selalu berupaya mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat ketidaktahuan dan ketidakpahaman pengendara atas peraturan rambu-rambu lalu lintas. Ia menjelaskan bahwa, proses pembuatan SIM mengalami perubahan yang signifikan dan tidak lagi melalui proses yang sulit.

Baca juga :   Tasyakuran Satu Abad NU-Harlah PPP di Situbondo, Mbah Naryo: Kita Berangkat Satu Bis

Tidak hanya itu. Pada 2022, diberikan kemudahan bagi siapa saja yang akan membuat SIM dengan mengikuti program SIM Cak Babin yang sampai saat ini masih terus berjalan.

“Kami dari kepolisian tidak dapat bekerja sendiri. Saya tekankan, kecelakaan diawali dari pelanggaran. Ketika kepatuhan, kedisiplinan, dan kehati-hatian merosot, maka kecelakaan dan fatalitas akan kembali meningkat,” tandas AKBP Arif.

Arif menyampaikan bahwa, satu bulan terakhir dan beberapa bulan yang akan datang akan kembali digiatkan pemberian tindakan atas pelanggaran lalu lintas. Penindakan akan dilakukan, baik secara ETLE, tilang manual, ataupun teguran.

Baca juga :   Tidak Ber-SIM, Seruduk Dua Pengendara Motor di Simpang 4 Jalan Diponegoro, Satu Tewas

Harapannya, kata AKBP Arif, jumlah fatalitas dalam kasus kecelakaan lalu lintas terus menurun. Tidak hanya itu, pihak kepolisian sangat berharap Kota Surabaya bisa menjadi zero fatalitas. Karena itu, pihaknya memohon partisipasi dan bantuan dari masyarakat.

”Jangan hanya mengandalkan jumlah kami yang tidak seberapa ini, untuk mendisiplinkan pengendara yang tidak mentaati peraturan lalu lintas,” pungkas AKBP Arif. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *