Terharu Makamkan Ibu Diapit Orang Tuanya, Mas Biyon Dermakan Dua Bintang

  • Bagikan
PANGGUL JENAZAH IBU: Mayjen (Purn) Wardiyono (kiri, baju putih) saat memberangkatkan jenazah almarhumah Sri Sumarni Chamberlain menuju pemakaman keluarga di Desa Kalitidu, Senin (26/2).

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Setegar-tegarnya hati anak ditinggal wafat orang tua, pasti tak tahan juga. Begitu pula yang dialami Mayjen (Purn) Wardiyono. Air mata Mayjen Wardiyono manitik juga ketika mengawali sambutan mewakili keluarga saat pelepasan jenazah sang Ibu, almarhumah Sri Sumarni Chamberlain menuju ke pemakaman.

Dalam sambutannya, Mayjen Wardiyono dan keluarga mengaku merasa kehilangan sepeninggal Sri Sumarni untuk selamanya. Selain merasa kehilangan, rasa haru tampak menyelimuti hati Mayjen Wardiyono dan keluarga. ‘’Rasa haru ini karena saya akhirnya bisa menunaikan amanah Ibu (Sri Sumarni, Red),’’ kata Mas Biyon, sapaan akrab Mayjen Wardiyono.

Diungkapkan Mas Biyon, dalam suatu acara keluarga, almarhumah Sri Sumarni pernah menyampaikan wasiat. Wasiatnya juga tidak mudah diwujudkan. Mengingatkan hidup almarhumah di negeri nun jauh. Ribuan kilo dari Indonesia, lebih-lebih jika posisinya di Kalitidu.

Saat sebelum wafat, Sri Sumarni dalam perawatan yang begitu lama, tepatnya di London, Inggris. Di Inggris, almarhumah juga mempunyai dua putra-putri bule yang tumbuh besar di negeri Ratu Elizabet itu. Dan dua putra itulah yang selama ini merawat almarhumah hingga meninggal.

Baca juga :   Pilkada Bojonegoro, Setyo Wahono-Mas Biyon Jadi Cabup dan Bacabup Kuda Hitam

Dalam wasiatnya, kenang Mas Biyon, jika meninggal dunia kelak, almarhumah Sri Sumarni meminta agar dimakamkan di tanah kalahirannya, Kalitidu. ‘’Waktu itu sulit membayangkan, bisa nggak ya memenuhi wasiat ibu?,’’ kata Mas Biyon, penuh tanya.

Tetapi  dengan ridla Allah SWT dan juga sebagai bentuk kepatuhan kepada Ibunda, Mas Biyon akhirnya bisa memulangkan jenazah almarhumah Sri Sumarni ke Kalitidu. Dan yang membuat ibarat hutang itu lunas, almarhumah Sri Sumarni juga dimakamkan di tengah diantara makam kedua orang tuanya, Sukadi Suryowiyoto dan Isyati Suryowiyoto, di area pemakaman keluarga di Desa Kalitidu.

Saat di liang lahat, yang lebih mengharukan, Mas Biyon mendarmamakan bintang dua yang tertempel di topi miliknya kepada almarhumah. Selama meniti karir di TNI Angkatan Darat, Mas Biyon mampu menggapai bintang dua. Sebuah prestasi dan pengabdian di lingkungan TNI Angkatan Darat yang tidak mudah didapat.

Baca juga :   Fasilitasi Pecinta Satwa Burung, Bupati Resmikan Pasar Burung "Buana Lestari"

Derma bintang dua tersebut sebagai wujud bakti Mas Biyon kepada almarhumah, wanita yang melahirkannya. Karena saat berpisah dengan almarhumah, Mas Biyon masih usia dan sekolah SMP.

‘’Alhamdulillah, saya terharu akhirnya bisa menunaikan wasiat ibu pulang ke Kalitidu. Terima kasih kepada semua para pentakziyah ibu saya. Doa dan harapan saya, semoga Allah SWT membalas kebaikan dan simpati dari pentakziyah untuk Ibu sebagai amal saleh,’’ kata Mas Biyon.

Sementara itu, berdasarkan pantauan INDOSatu.co di rumah duka, tampak ratusan karangan bunga sebagai ucapan duka dari para sanak, famili, kolega dan mitra kerja dari Mas Biyon. Juga tampak karangan bunga dari Kodim 0813 dan Polres Bojonegoro serta seluruh mitra dan teman baik Mas Biyon yang datang dari berbagai daerah.

Bukan hanya itu. Dua saudara bule Mas Biyon dari London juga ikut mengantar kepulangan almarhumah ibunya dan ikut penerbangan hingga ke liang lahat, peristirahatan yang terakhir almarhumah Sri Sumarni. Keduanya menyadari bahwa pertemuan (pada pemakaman) itu merupakan yang terakhir kalinya. Bahkan, saat akan dikuburkan pun, Mas Biyon dan saudara putrinya diberi kesempatan untuk mendoakan almarhumah.

Baca juga :   Gelar Festival Getuk Parasa, Jadi Sarana Kenalkan Makanan yang Aman dan Sehat

Sejak sepeninggal almarhumah Sri Sumarni pada 6 Februari lalu, sambil mengurus adminstrasi kependudukan agar bisa pulang ke tanah air, selama 20 hari pula dilakukan tahlilan dan kirim doa untuk almarhumah.

Kyai Rohmad, sesepuh Desa Ngujo menyampaikan bahwa, terlepas kelebihan dan kekurangannya sebagai manusia, almarhumah Sri Sumarni tergolong orang baik. Bukti almarhumah orang baik, putra-putri banyak yang sukses meniti karir dan pekerjaan masing-masing.

‘’Manusia hanya berikhtiar, Allah SWT yang menentukan segalanya. Di manapun manusia berperan, akhirnya akan kembali kepada Sang Pencipta, Allah SWT,’’ pungkas Kyai Rohmad yang dipercaya keluarga menyampaikan sambutan pemberangkatan jenazah menuju pemakaman. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *