INDOSatu.co – CONAKRY – Militer Guinea dilaporkan telah melakukan kudeta terhadap pemerintah negara Afrika barat tersebut pada Minggu (5/6). Hal itu diungkapkan militer dalam pernyataan melalui siaran guna membubarkan Konstitusi Guinea. Mereka juga menangkap Presiden Guinea Alpha Conde.
“Kami tidak lagi mempercayakan politik terhadap orang-orang itu. Kami akan percaya politik kepada rakyat. Kami datang (melakukan kudeta) hanya untuk itu. Ini tanggung jawab kami sebagai tentara untuk menyelamatkan negara,” demikian ujar Mamadi Doumbouya, salah satu perwira militer Guinea aeperti dikutip dari Reuters.
Salah satu penasihat Presiden mengungkapkan bahwa Conde masih ditahan. Namun, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Dalam video, Doumbouya mengenakan seragam pasukan khusus. Dia menyatakan telah menangkap Conde, membekukan konstitusi, pemerintah, dan seluruh institusi.

Doumbouya juga menyatakan pihak militer telah menutup semua perbatasan jalur darat maupun jalur penerbangan. Video itu tersebar dan kemudian diberitakan oleh berita-berita lokal Guinea. Sejumlah suara letusan tembakan juga terjadi di ibu kota Guinea Conakry. Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa tembakan-tembakan itu disebut sebagai salah satu upaya kudeta.
Sejumlah pasukan tentara juga muncul di Kaloum sekitar Kota Conakry dan kompleks-kompleks gedung pemerintah, seperti diungkapkan dalam video yang beredar di media sosial.
Tampak dalam video itu, sang Presiden Conde. Pria 83 tahun yang menang pemilu tahun lalu itu tampak dikelilingi sejumlah tentara Guinea. Sebelumnya Conde sudah menjabat dua periode sebagai presiden. Namun, Conde merekayasa konsitusi sehingga dia terpilih untuk kali ketiga sebagai Presiden Guinea.
Selama dua periode menjadi presiden, yakni 2010-2015 dan 2015-2020, Conde tidak membawa negara Guinea menjadi lebih baik. Dia melanggengkan kekuasaannya memanipulasi pemilu yang tidak demokratis.
Selama Conde menjadi presiden, kemiskinan negara di Afrika barat itu tidak kunjung beranjak baik. Bahkan, persentasenya semakin meningkat, korupsi merajalela terjadi di semua tingkatan pemerintahan. Bahkan, utang negara Guinea juga terus menggunung. Hingga Juli 2021, Guinea memiliki utang ke negara pendonor mencapai US$ 100 miliar. Jika dirupiahkan utang Guinea tersebut sekitar Rp 1.450 triliun. Nilai tersebut sangat fantastis untuk negara miskin di benua Afrika tersebut. Mendapati perilaku korup Conde tersebut, militer tidak tinggal diam. Militer akhirnya menyudahi Conde sebagai presiden dengan melakukan dan menangkap Conde untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Militer juga membekukan konstitusi, pemerintah, dan seluruh institusi. (za/red)