INDOSatu.co – LAMONGAN – Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) difabel tingkat se-Jawa resmi dimulai di Pendopo Lokatantra, Kabupaten Lamongan, Selasa (17/10). Membuka kegiatan yang menjadi penanda milad kedua Yayasan Griya Quran Difabel (YGQD) Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengpresiasi gelaran yang diinisiasi oleh Yayasan Griya Quran difabel Lamongan itu.
Menurut Yuhronur, hadirnya kompetisi ini dapat dijadikan media untuk menyalurkan potensi para difabel. MTQ seperti ini harus terus dibina agar dapat berkembang lebih baik. ”Karena dari sinilah para saudara difabel kita dapat menyalurkan minat, bakat, dan kemampuan,” tutur Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan, saat memberikan pengarahan.
Tak lupa, Pak Yes juga berterima kasih kepada Yayasan Griya Quran difabel Lamongan yang telah berkomitmen tinggi dalam inovasinya memberikan tempat belajar bagi difabel Lamongan. Sehingga, mampu mencetak difabel yang handal dan tentu berprestasi.
“Yayasan Griya Quran difabel Lamongan sungguh luar biasa. Inovasi dan semangatnya untuk belajar bersama dengan difabel terus terjaga. Sehingga, mampu merubah image difabel di masyarakat. Difabel kini telah berhasil unjuk potensinya. Salah satunya kemarin termasuk menjadi juara, dan mengantarkan Lamongan menjadi juara umum MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur ke XXX,” ungkap Pak Yes.
Ketua Yayasan Griya Quran difabel Lamongan Febri Khoirun Nidhom melaporkan, lomba MTQ tahun ini banyak mengalami peningkatan. Mulai dari tingkat lomba yang mencakup wilayah Pulau Jawa, jumlah peserta, dan lomba yang dipertandingkan terdiri dari 3 cabang, yakni Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), dan Dai.
“Alhamdulillah 2 tahun perjalanan Yayasan Griya Quran difabel Lamongan terus mengalami peningkatan, yang tentu ini berkat dukungan yang diberikan Pemkab Lamongan. Salah satu peningkatannya ialah berhasil menggelar kegiatan lomba MTQ tingkat Pulau Jawa,” tutur Febri.
Secara rinci, Febri menerangkan bahwa lomba MTQ diikuti oleh 46 peserta dengan rincian 13 peserta MTQ, 20 peserta MHQ, dan 13 peserta Dai. Salah satu peserta terjauh ialah dari Purbalingga Jawa Tengah. Sedangkan untuk kriteria hanya dari segi umur, yakni diperuntukkan untuk umur 7 sampai dengan 40 tahun.
Diakhir paparannya, Febri meminta kepada seluruh peserta agar memaknai lomba MTQ sebagai silaturrahmi dan memasyarakatkan ayat Alquran. Karena pada perlombaan yang berlangsung selama 1 hari akan diambil 3 juara dari masing-masing cabang lomba. (*)