Surat Suara Simulasi Pilpres Hanya Cantumkan Dua Paslon, DPR RI: Bawaslu Harus Investigasi

  • Bagikan
TINDAKAN CEROBOH: Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus meminta agar Bawaslu melakukan penelusuran atas keteledoran KPU terkait simulasi surat suara yang hanya menampilkan dua paslon.

INDOSatu.co – JAKARTA – Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan penelusuran ihwal dugaan pelanggaran yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait surat suara simulasi Pilpres 2024.

Pernyataan Guspardi itu menanggapi beredarnya surat suara simulasi yang hanya menampilkan dua pasangan calon (paslon), padahal faktanya diikuti oleh tiga paslon. Peristiwa gambar simulasi hanya dua paslon itu awalnya ditemukan Liaison Officer (LO) DPC PDIP Solo YF Sukasno kader PDI Perjuangan.

Akhirnya, DPC PDI Perjuangan Solo memprotes contoh surat suara dalam simulasi yang digelar KPU Kota Solo yang hanya berisi dua pasangan capres-cawapres. YF Sukasno mengatakan dirinya mengetahui hal tersebut saat meminta contoh surat suara ke KPU setempat.

Baca juga :   Bantah Hasto, Syarief: Kerja Pak SBY Itu sesuai UU dan Terukur

“Jumat itu saya ke KPU dan minta contoh kartu suara karena memang parpol kan boleh. Sehingga saya minta contoh kartu suara, diberi lima, lengkap, kartu suara Pilpres, DPD, DPRD, DPR RI. Saat membuka kartu suara pada Senin, yang pilpres ternyata kolomnya hanya dua. Ini simulasi, lho,” kata Sukasno.

Guspardi mengatakan, temuan simulasi hanya memasang dua pasangan calon tersebut adalah masalah yang serius. Lembaga apapun, lebih-lebih KPU, tidak boleh main-main dalam urusan Pemilu maupun Pilpres 2024. Karena itu, Bawaslu peru melakukan penelusuran mendalam terhadap temuan yang memalukan itu.

“Bawaslu RI diharapkan untuk melakukan penelusuran terkait kejadian ini. Perlu penelusuran yang teliti, apakah kejadian ini murni keteledoran atau kekhilafan seperti yang diungkapkan KPU. Atau malah terdapat potensi pelanggaran yang dilakukan KPU. Bawaslu penting melakukan investigasi lebih cermat dan teliti,” kata Guspardi melalui keterangan tertulis, Jumat (5/1).

Baca juga :   Baleg DPR Setuju Gubernur DKI Jakarta Dipilih Rakyat melalui Pilkada Langsung

Menurut dia, kegiatan simulasi pilpres yang hanya menampilkan dua paslon merupakan bentuk keteledoran dan memperlihatkan lemahnya pengawasan KPU terhadap contoh surat suara sebelum dikirim atau didistribusikan ke KPUD seluruh Indonesia.

Politikus PAN itu menyebut, mestinya KPU melakukan pengecekan sebelum mengirimkan contoh surat suara yang akan digunakan KPUD dalam melakukan simulasi Pilpres 2024. “Untuk itu, KPU harus bergerak cepat dengan memerintahkan kepada KPUD di daerah untuk segera menghentikan pelaksanaan simulasi,” ujarnya.

Baca juga :   Makna Amicus Curiae Megawati, Guru Besar UGM: MK Batalkan dan Perintahkan Pilpres Ulang

Sebelumnya, DPC PDI Perjuangan Solo memprotes contoh surat suara dalam simulasi yang digelar KPU Kota Solo lantaran hanya berisi dua pasangan capres-cawapres. Liaison Officer (LO) DPC PDIP Solo YF Sukasno mengatakan dirinya mengetahui hal tersebut saat meminta contoh surat suara ke KPU.

“Jumat itu saya ke KPU dan minta contoh kartu suara karena memang parpol kan boleh. Sehingga saya minta contoh kartu suara, diberi lima, lengkap, kartu suara Pilpres, DPD, DPRD, DPR RI. Saat membuka kartu suara pada Senin, yang pilpres ternyata kolomnya hanya dua. Ini simulasi, lho,” kata Sukasno. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *