INDOSatu.co – JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B. Najamudin memuji sikap politik Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto yang mengusulkan lima resolusi konflik mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina. Saran itu disampaikan Prabowo pada pertemuan puncak pertahanan di Singapura.
“Proposal perdamaian Pak Prabowo cukup mewakili sikap politik luar negeri Indonesia dan relevan dengan jejak historis perang terbuka banyak negara modern. Saya kira itu usulan yang jauh dari tendensi keberpihakan dan merupakan upaya efektif meredam ketegangan kedua negara yang berkonflik”, ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Rabu (7/6).
Meskipun usulan kurang mendapat tanggapan oleh pihak Ukraina karena dianggap berpihak kepada Rusia, lanjut Sultan, setidaknya Prabowo telah menunjukkan sikap tegas dan lugas bagi Rusia dan Ukraina. Perdamaian dunia hanya akan terwujud oleh sikap tegas dan keberanian moral para pemimpin dengan pengalaman juga pengetahuan yang utuh tentang manajemen konflik antar negara.
“Sebagai bangsa, kita patut berbangga dengan argumentasi politik dan proposal damai yang diajukan Pak Prabowo. Hampir tidak ada pemimpin negara manapun yang berpikir lugas tanpa kepentingan seperti beliau saat ini”, tegas Sultan.
Menurut senator asal Bengkulu, sudah saatnya Indonesia memainkan peran perdamaian di level global secara konkret tanpa didasarkan pada kepentingan seperti yang dilakukan oleh Prabowo. Bahwa usulan tersebut dinilai tidak adil dan tidak populis, tentu itu merupakan sebuah tanggapan yang normal.
“Perspektif Pak Prabowo terkait Resolusi konflik tersebut tentu berdasarkan pada nilai falsafah bangsa Indonesia yang silih asah, silih asih dan silih asuh. Konflik Rusia dan Ukraina hanya akan selesai jika keduanya bisa meredakan ego dan bersedia untuk melakukan gencatan senjata, membuka ruang diplomasi yang saling memberikan manfaat bagi kedua negara”, tutupnya.
Diketahui, Menhan Prabowo mengusulkan 5 saran terkait perang Rusia-Ukraina, salah satunya adalah referendum dan gencatan senjata serta membentuk zona demiliterisasi.
“Karena itu saya ingin mengambil kesempatan ini untuk merekomendasikan bagi saudara-saudara kita di Ukraina dan di Rusia untuk secepat mungkin menghentikan permusuhan,” kata Prabowo di acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, seperti dalam keterangan resminya belum lama ini. (adi/red)