INDOSatu.co – BOJONEGORO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro akhirnya sukses menggelar Debat Publik paslon Pilkada Bojonegoro 2024 di Eastern Hotel, Jalan Veteran 299, Kota Bojonegoro, Rabu (13/11) malam.
Debat tersebut dinilai sukses karena dua paslon sama-sama hadir, yakni paslon nomor urut 01 Teguh Haryono-Farida Hidayati (Teguh-Farida) dan paslon nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah (Wahono-Nurul). Kedua paslon itu beradu ide dan gagasan untuk membawa dan menyejahterakan Bojonegoro lima tahun mendatang, jika mereka dipercaya warga Bojonegoro untuk menakhodai Kota Ledre ini.
Berdasarkan pantauan INDOSatu.co di arena debat, secara umum debat berlangsung sangat kondusif. Kekhawatiran banyak pihak bahwa akan terjadi rusuh,– yang berujung pada pembatalan debat,– justru tidak terjadi. Yang terjadi, kedua paslon terlihat elegan menyampaikan ide dan gagasannya meski dengan intonasi dan kalimat yang datar.
Hal itu dimaklumi karena kedua paslon memang sama-sama pendatang baru, bukan calon petahana, sehingga masing-masing calon tidak memiliki celah untuk dikritisi. Hal itu berbeda jika dalam debat terdapat salah satu paslon petahana. Petahana tersebut pasti akan dikritisi sejak awal debat dimulai.
Karena itu, tak heran jika debat publik Pilkada Bojonegoro tidak sampai terjadi tensi tinggi. Yang terjadi adalah semaraknya yel-yel pendukung paslon dalam menyemangati paslon yang didukungnya. Dan itu normal, dimana pun terjadi debat publik.
Yang agak lebih greget dalam debat tersebut justru terjadi di segmen empat, yang mana masing-masing paslon bisa saling bertanya kepada paslon pesaing, terutama soal kiat-meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan anggaran besar dari migas.
Terkait pertanyaan tersebut, paslon 02, Wahono-Nurul menilai, pembangunan di Bojonegoro terjadi karena ada duitnya. ”Ada duit yang bisa dipakai untuk membangun,” kata cawabup nomor urut 02 Nurul Azizah.
Hal yang senada juga disampaikan paslon 01, Teguh-Farida. Prinsipnya, selain ada dana, pemimpin yang visioner juga menjadi sangat penting. Teguh-Farida sepakat bahwa pemerintahan sebelumnya (bupati Anna Mu’awanah, Red) sungguh luar biasa karena bisa mewujudkan pembangunan sarana jalan yang bagus di seluruh Bojonegoro.
Meski tidak dalam suasana panas, tergelarnya debat publik tersebut disambut baik oleh publik. Debat publik paslon tersebut memang sedang ditunggu. Apalagi, KPU daerah lain sudah menggelar dua kali debat, sementara KPU Bojonegoro baru menggelar debat yang pertama. Debat publik pada Rabu (13/11) menjadi pintu masuk bagi pelaksanaan debat berikutnya, yakni debat pada Ahad (17/11) mendatang..
Jika debat Rabu (13/11) berlangsung aman dan sukses, maka dipastikan debat publik pada Ahad (17/11) juga akan berlangsung sukses pula. Yang terpenting, semua pihak, terutama pendukung paslon, harus saling mendukung sukses gelaran debat publik tersebut.
Yang mengharukan justru terjadi diakhir debat. Kedua paslon terlihat berangkulan, seperti tidak terjadi sesuatu di luaran. Tak hanya bersalaman, kedua paslon juga melakukan cipika-cipiki, yang juga sekaligus menunjukkan, bahwa mereka tetap bersahabat, meski dalam forum debat, mereka adu gagasan dan ide untuk meraih simpati publik Bojonegoro.
Komisioner KPU Bojonegoro Ariel Sharon mengaku bersyukur acara debat publik pada Rabu (13/11) akhirnya bisa digelar dengan lancar. Tergelarnya debat publik tersebut berkat dukungan semua pihak, yang peduli terhadap suksesnya pilkada Bojonegoro 2024.
”Apresiasi saya sampaikan kepada semua pihak, termasuk kepada aparat keamanan yang siaga menjaga jalannya debat, baik di dalam lokasi maupun di luar lokasi debat,” kata Ariel. (*)