Faizal: Tanpa Wajah Sangar, Soedirman Panutan Rakyat, Bukan Moeldoko atau Luhut…!

  • Bagikan
IDOLAKAN SOEDIRMAN: Kritikus dan Pengamat Politik Kebangsaan, Faizal Assegaf menilai, ketokoahan Jenderal Soedirman menjadi panutan karena Soedirman dan juga para pendiri bangsa tulus berjuang untuk kemerdekaan.

INDOSatu.co – JAKARTA – Ada pemandangan tidak biasa di pojok Pasar Senin Jakarta. Aneka pangkat dan segala rupa pernak-pernik seragam pejabat dijual. Semakin tinggi jabatan, semakin mahal ditawarkan. Atribut indah bagi para abdi negara.

Namun, seragam dan atribut itu menjadi tidak berguna bila berkuasa tanpa kejujuran. Bahkan, sebagian dari mereka rela dan sangat kejam, terlibat menindas hidup rakyat. Demi diperbudak jabatan!

”Firaun contoh sempurna dengan segala rupa perhiasan kekuasaan. Tapi, di mata Tuhan dan kaum beriman, Firaun jauh lebih hina dari binatang. Allah abadikan sejarahnya sebagai peringatan pada umat manusia,” kata Kritikus dan Pengamat Politik Kebangsaan, Faizal Assegaf kepada INDOSatu.co, Selasa (18/7).

Baca juga :   Adriyanto, Pj Bupati Bojonegoro, Sukur: Selamat Bergabung, Semoga Bisa Kerja dengan Baik

Kata Faizal, kerakusan, kesombongan dan kebohongan dalam segala level kekuasaan apapun, hanyalah sesaat. Ketika masuk ke peti mati, semua menjadi sia-sia. Banyak sudah penguasa jahat, datang dan pergi meninggalkan cerita kelam.

”Di republik ini, pertunjukan kekuasaan berpesta pora dengan menjadikan negara sebagai lapak pencurian uang rakyat. Saling menyokong demi pemufakatan jahat bertopeng Pancasila dan konstitusi,” beber Faizal.

Baca juga :   Tawarkan Solusi Jitu. Faizal: Pilpres Anies-AHY, di DKI, Tiga Parpol Dukung Aher atau HNW

Andai Jenderal Soedirman masih hidup, kata Faizal, pasti menangis melihat bejatnya kawanan penguasa berhati gelap dan buas. Hari-hari hidup rakyat digilas aneka ketidakadilan. Soedirman dan para pendiri bangsa tulus berjuang untuk kemerdekan. Namun cita-cita mulia itu semakin sulit diwujutkan. Tujuan kemerdekaan hanya menjadi pemanis cerita di buku sejarah.

”Zaman berganti, bermunculan ratusan Jenderal dengan segala macam pangkat yang mereka banggakan. Tapi hanya sedikit dari mereka yang berjiwa Soedirman,” kata Faizal.

Baca juga :   Kasus Pelaporan Rocky Gerung, Faizal: Buzzer Bikin Jokowi Makin Bloon dan Hina

Sebagian lainnya, bermunculan wajah-wajah sangar. Sudah pensiun dan kembali berkuasa dengan watak militerisme. Gemar mengklaim paling berjasa dan bertindak sok galak. Gambaran norak itu terlihat dalam lakon Moeldoko dan Luhut Binsar Panjaitan yang sangat arogan.

”Wajar bila rakyat tegaskan, Soedirman selamanya menjadi panutan, bukan Moeldoko apalagi Luhut!,” pungkas Faizal. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *