INDOSatu.co – BOJONEGORO – Gaduh soal video viral yang diduga melibatkan Agus Dita Pratama (ADP), anggota DPRD Bojonegoro berakhir klimaks. Dalam rapat internal, Badan Kehormatan (BK) akhirnya mengklarifikasi foto mirip ADP yang memangku wanita seksi dengan rambut bercat pirang. Klarifikasi BK itu berlangsung di Gedung DPRD Bojonegoro, Jalan Veteran, Bojonegoro, Selasa (2/5).
Rapat BK hari ini hanya dihadiri 3 anggota. Sementara dalam rapat BK pada Kamis (27/4), ADP mengaku bahwa video bergambar lelaki yang memangku wanita seksi di media sosial TikTok bukan lah dirinya. Dalam rapat BK itu juga, ADP mengaku hanya sebagai korban.
Sudiyono, Juru Bicara BK DPRD Bojonegoro mengungkapkan bahwa, berdasarkan hasil rapat, disepakati bersama bahwa ADP adalah korban dari media sosial.
“Jadi gini, setelah kita pelajari, kita analisa bersama dari hasil video tersebut, anggota DPRD kita ini, dari fraksi PKB merupakan korban dari unggahan medsos. Ini hasil dari analisa rapat dari pimpinan dan Ketua BK DPRD Bojonegoro,’’ kata Sudiyono.
Alasan dari keputusan rapat BK tersebut, Sudiyono menjelaskan bahwa, akun tersebut kini sudah hilang dan tidak aktif. Kemudian video viral tersebut juga telah dihapus dan diganti dengan video klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi selama ini. Karena itu, BK justru mengembalikan persoalan ini kepada ADP dan Fraksi PKB.
“Dan si korban kemarin juga saya tanya, kira-kira ada upaya untuk laporan ke aparat penegak hukum (APH, Red), kita kembalikan kepada korban. Ternyata dia (ADP, Red) juga tidak mau lapor,” jelas politisi dari Fraksi Gerindra ini.
Sudiyono juga menjelaskan bahwa, tugas dari Badan Kehormatan hanya mengingatkan, menegur, dan mendisiplinkan para anggota anggota. Sedangkan yang sedang viral itu terjadi di medsos. ”Kalau medsos itu benar adanya, ini kan kita tidak menyelidikinya sampai ke sana. Jadi, kita kembalikan kepada si korban (ADP, Red),” ujar Sudiyono.
Ditanya mengapa tidak ada investigasi lebih lanjut? Sudiyono mengaku bahwa, untuk meneliti keaslian foto yang ada di video tersebut, bukan lah ranah dari BK, melainkan ranah dari aparat penegak hukum.
“Kalo investigasi foto tersebut kan bukan ranah kita mas. Itu ranah APH. Jadi, kami tidak menanggapi itu asli apa palsu. Karena apa? Karana si pengunggah sendiri juga mengatakan bahwa itu adalah editan,” beber Sudiyono.
Mengungkap terkait sanksi, Sudiyono menyebut tidak ada sanksi yang akan diberikan kepada ADP.
“Sanksinya yang bagaimana mbak? Kita nyangsi, yang disanksi apa? Karena kan kegaduhan ini di luar kinerja kita, itu kan media sosial. BK tidak pernah menolak aduan, selama pengadu punya dasar dan bukti yang kuat,’’ kata Sudiyono.
Sudiyono berharap, agar persoalan video viral tersebut tidak berlarut-larut dan segera selesai. “Itu kesepakatan pada hari ini, dan juga kita sampaikan kepada media supaya masalah ini tidak berlarut-larut karena tahun ini adalah tahun politik.”
Karena itu, BK mengembalikan kepada korban, kalau mau melaporkan ya monggo. Harapan kami dari viralnya video tersebut tidak menambah pekerjaan lagi buat anggota BK. Jadi, kita selesaikan hari ini,” pungkasnya. (*)