Soal Rencana IKN Pindah di Kaltim, PKS: Tidak Mendesak

  • Bagikan
CURIGAI MOTIF POLITIK: Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto menduga hanya untuk transaksi izin usaha tambang yang diberikan pemerintah kepada ormas.

INDOSatu.co – JAKARTA – Tarik ulur terkait pemindahan ibu kota negara (IKN) terus mengemuka. Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, Mulyanto, menilai bahwa pemindahan ibu kota belum merupakan sesuatu yang mendesak saat ini. Ketimbang melakukan hal tersebut, pemerintah sebaiknya fokus mengejar target vaksinasi Covid-19.

“Lebih baik mulai menata kembali pergerakan ekonomi di sektor-sektor prioritas, serta mencegah kemungkinan gelombang ketiga pandemi Covid-19. Pembiayaan fiskal pemerintah semestinya diarahkan pada sektor ini,” ujar Mulyanto lewat keterangan tertulisnya, Rabu (6/10).

Baca juga :   Sepuluh Tahun Kerja SBY, Faizal Tengarai Ingin Agar AHY Jadi Cawapres?

Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, sebaiknya pemerintah tidak memaksakan kehendak memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Apalagi jika sumber pembangunan berasal dari utang.

“Ibu kota negara saat ini masih layak dan tidak mendesak untuk dipindahkan. Tidak tepat program pemindahan ibu kota negara ini dimasukkan sebagai prioritas pembangunan,” kata Mulyanto.

Pemerintah secara bertahap sebaiknya memulihkan industri pariwisata. Juga membangun kembali industri pengolahan yang berorientasi ekspor, pasar domestik, dan industri yang menyerap tenaga kerja tinggi.

Baca juga :   109 Ton Emas Antam Palsu Dibongkar, DPR RI: BUMN Jangan Jadi Penampung Emas Ilegal

Di samping itu, utang harusnya diarahkan pada sektor yang mempercepat pemulihan sektor kesehatan dan ekonomi rakyat. Bukan untuk proyek mercusuar atau sekedar warisan pemerintah berupa ibu kota negara baru.

“Lagi pula umur pemerintahan rezim sekarang tinggal beberapa tahun lagi. Tidak tepat juga untuk mengambil keputusan yang strategis seperti pemindahan ibu kota negara ini,” ujar Mulyanto.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman belum lama ini mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur merupakan simbol transformasi progresif menuju Indonesia Maju. “Ibu Kota Negara yang baru, berada di tengah wilayah geografis Nusantara, merupakan simbol transformasi progresif menuju Indonesia Maju,” ujar Fadjroel (ad/red).

Baca juga :   Fraksi PKS Nilai Pemerintah Tidak Serius Bangun Jargas untuk Pengguna Rumah Tangga

Dia mengatakan transformasi progresif itu antara lain transformasi dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru yang berprinsip pada Indonesiasentris atau pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, perlindungan lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim, kualitas baru tata kelola pemerintahan, serta transformasi progresif yang menyeluruh dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya. (ad/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *