INDOSatu.co – JAKARTA — Potensi agro maritim di Pantai Selatan yang membentang mulai dari Cilacap, Kebumen sampai Purworejo menyita perhatian Abdul Kholik. Karena itu, Senator DPD RI asal Jawa Tengah itu meminta Gubernur Ganjar Pranowo agar lebih serius memperhatikan potensi luar biasa maritim yang dimiliki Jawa Tengah itu.
Berdasar hasil pengamatannya, Kholik menemukan besarnya potensi yang belum tergarap secara optimal di wilayah selatan Jawa Tengah tersebut.
Kholik melihat di Pelabuhan Ikan Logending yang merupakan perbatasan Cilacap-Kebumen hasil tangkap ikan yang dilelang setiap hari mencapai minimal Rp 100 juta. Bahkan, jika musim lagi baik, omzet bisa mencapai miliaran.
“Padahal, itu didapat dari hasil tangkapan laut para nelayan dengan peralatan sederhana, yakni memakai perahu kecil yang jarak jangkau melautnya hanya tiga mill saja pantai,” kata Kholik di Jakarta, (17/6).
Karena itu, kata Kholik, bisa dibayangkan besaran hasil tangkap ikan itu kalau menggunakan kapal dengan teknologi penangkapan ikan yang lebih maju, maka hasilnya akan bisa berlipat. Selain itu, hasil tangkapan ikan para nelayan di wilayah itu kualitasnya juga sangat baik. Dan selama ini selalu dikirim ke Jakarta, untuk diekspor.
“Itu potensi besar yang tidak boleh dianggap remeh,” kata Kholik singkat.
Kholik berharap, jika hasil tangkapan ikan nelayan terus ditingkatkan, sangat mungkin bisa diekspor melalui pelabuhan Cilacap dan Bandara Jogjakarta yang jaraknya lebih dekat.
“Jika ini mampu diwujudkan, pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di pesisir selatan Jawa Tengah itu,” tegas dia.
Sebab, kata Kholik, hal itu juga diyakini akan berdampak pada upaya peningkatan pengentasan kemiskinan di Jateng, yang sebagian besar dialami oleh warga kelompok tani dan nelayan.
Untuk itu, Kholik berharap perlu penguatan dan keberpihakan dengan memaksimalkan dinas kelautan dan perikanan yang selama ini menangani pengembangan potensi ekonomi nelayan di wilayah tersebut.
“Infrastruktur pelabuhan perikanan juga harus dibenahi. Misalnya, keberadaan pemecah gelombang di pelabuhan perikanan Logending yang sekarang rusak dan sudah sering mencelakakan nelayan. Sebab, beton pemecah sudah tergerus dan ketika air laut pasang menjadi tertutup, sehingga nelayan kerap menabrak beton itu. Akhirnya perahu terguling dan pecah. Kecelakaan ini sudah sering menelan korban. Kondisi ini dikeluhkan oleh para nelayan ketika saya meninjau ke sana,” kata Kholik.
Selain itu, pengembangan wilayah pantai selatan Jawa, selain untuk meningkatkan kesejahteraan di masa depan, juga bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan pembangunan di wilayah Jawa Tengah.
”Lebih bersyukur lagi bila di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah itu dikembangkan industri perikanan,” ungkap Kholik penuh harap. (adi/red)