INDOSatu.co – TUBAN – Jalil, 60, nelayan asal Desa Bulujowo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban yang hilang di perairan 14,5 mil utara Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bulu-Bancar akhirnya ditemukan, Rabu (11/9). Korban ditemukan setelah enam hari berturut-turut dicari oleh Tim SAR, BPBD, nelayan setempat serta beberapa keluarga korban dengan menggunakan kapal laut.
Kepala BPBD Kabupaten Tuban Sudarmaji menyampaikan bahwa Selasa (10/9) sekitar pukul 05.00 waktu setempat, beberapa nelayan melihat sesuatu terapung dan dicurigai merupakan mayat Jalil, yang memang sedang dicari sejak dinyatakan hilang. Mendapatkan laporan tersebut, Sudarmaji memerintahkan timnya untuk segera meluncur ke Tempat Penjualan Ikan (TPI) Bulu Bancar.
Sesampai ke TPI, ternyata rukun nelayan dan keluarga korban mengambil dan mengevakuasi jenazah tersebut dan membawa jenazah korban ke RSUD dr. Koesma. Yang menemukan korban adalah para nelayan sendiri yang memang sedang melakukan pencarian selama beberapa hari sejak korban dinyatakan hilang.
”Tepat pukul 22.00 jenazah sudah tiba di pelabuhan dan pukul 23.15 jenazah sudah sampai di RSUD dr. Koesma. Sebelumnya sudah ada kesepakatan dari pihak warga dan pemdes setempat untuk membawa korban ke RSUD Tuban,” ungkap Sudarmaji.
Korban ditemukan tidak jauh dari tempat korban hilang sekitar 16 mil dari pelabuhan Bulu-Bancar. Rencananya malam ini korban akan segera dimakamkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, suasana Desa Bulu Meduro, Kecamatan Bancar, sedang gempar. Penyebabnya, Jalil, 60, salah seorang nelayan desa setempat, hilang saat melaut di perairan utara TPI Bulu-Bancar. ABK KM. Aman Santoso itu hilang Jumat (6/9), sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Korban merupakan warga Desa Bulujowo, Kecamatan Bancar, Tuban.
Kapolsek Bancar AKP Darwanto ketika dikonfirmasi INDOSatu.co menceritakan bahwa, sebelumnya Jalil berangkat dengan 18 orang ABK KM Aman Santoso lainnya. Mereka berangkat Kamis (5/9) sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Jalil yang merupakan seorang juru arus bertugas turun ke perairan saat akan tawur (menjaring ikan).
Sudarmaji mengaku bersyukur Jalil akhirnya ditemukan. Dengan demikian, pihak keluarga juga tidak merasa dihantui rasa kalut dan cemas yang berkepanjangan. ”Alhamdulillah, korban (Jalil, Red) akhirnya ditemukan,” pungkas Sudarmaji singkat. (*)
