Sering Diolok-olok, Kalap, Wasman Bacok Tetangga hingga Tewas

  • Bagikan
BARANG BUKTI: Kapolres Tuban AKBP Darman didampingi beberapa pejabat polres, sedang menunjukkan barang bukti milik Wasman. Kini pelaku ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.

INDOSatu.co – TUBAN – Tak terima sering diolok-olok, Wasman, 56, seorang petani di Desa Tengger Wetan, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban nekat membacok Kasmu, 58, yang merupakan teman dan juga tetangganya sendiri, hingga tewas.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (10/9), sekitar pukul 14.00, ketika tersangka (Wasman) hendak ke kebun untuk mencari rumput. Di tengah perjalanan, korban (Kasmu) memanggil tersangka ke warung kopi di tepi jalan Desa Hargoretno, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.

Baca juga :   Kunjungi Kantor BNN Tuban, Mas Lindra: Bukti Saya Dukung Pemberantasan Narkoba

Pada saat di warung kopi, korban mengejek tersangka dengan kata-kata kasar. Yakni, tersangka diejek sebagai orang miskin, kerjanya sebagai kuli, dan tidak mungkin bisa bikin rumah. “Keduanya sebenarnya saling mengenal dan masih satu desa,” ujar Kapolres Tuban AKBP Darman, didampingi Kasat Reskrim Polres AKP M. Adhi Makayasa dalam jumpa pers, Sabtu (11/9).

Baca juga :   Gelar Pleno, KPU Tuban Tetapkan Data Pemilih Sementara Pilkada Serentak

Ejekan itu, membuat tersangka naik pitam dan kalap. Saat itu juga, tersangka langsung mengeluarkan sabit besar yang digunakan untuk mencari rumput. “Ada dua sabetan yang diarahkan ke korban. Sabetan pertama mengenai leher korban dan sabetan kedua mengenai tangan kiri,” jelasnya.

Sebenarnya, saat kejadian, banyak warga yang mengetahui peristiwa itu, tapi mereka tidak berani melerai. Akibat sabetan sajam itu, korban tewas seketika karena luka parah. Sedangkan pelaku, usai menebas korban, kemudian menyerahkan diri ke Polsek Kerek, sembari membawa sajam. “Usai membacok korban, pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kerek,” ucapnya.

Baca juga :   SE Kemendagri Turun, Bupati Tuban Akan Segera Digantikan Pjs Bupati

Dia menjelaskan, motif penganiayaan hingga tewas, yakni tersangka sakit hati karena sering diejek dan sering cekcok terkait masalah sepele. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *