Serap Gabah Petani, Bupati Lamongan Gelar Rakor Bersama Satgas Sego Boran

  • Bagikan
DEMI PETANI: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (tengah) menghadiri rapat koordinasi (Rakor) bersama satgas Sego Boran, di Posko Satgas Sego Biran Kodim 0812, Selasa (11/3).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menghadiri rapat koordinasi (Rakor) bersama satgas Sego Boran, di Posko Satgas Sego Boran Kodim 0812 Lamongan, Selasa (11/3).

Rakor tersebut membahas penyerapan gabah/beras petani (Sergap) dan luas tambah tanam (LTT) di wilayah Kabupaten Lamongan, yang tujuan utamanya untuk mewujudkan swasembada pangan pada 2025.

Pada serap gabah dan beras, sudah dibentuk 24 mitra yang bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). ke-24 mitra (tersebar di seluruh wilayah Lamongan) itu sudah mulai melakukan pembelian mulai Februari hingga April 2025 mendatang.

Tercatat, dari awal bulan Februari hingga hari ini (musim tanam I) mitra menyetorkan kepada Bulog, sebesar 793 ton beras dan 2.166 tok gabah kering panen. Angka tersebut masih 10 persen dari target yang telah ditetapkan oleh Lamongan.

Baca juga :   Bupati dan Forkopimda Ramaikan Pasar Rakyat dan Lomba Burung HUT ke-78 TNI

Melihat situasi tersebut, orang nomor satu di Kota Soto itu meminta agar seluruh mitra diaktivasi, yang mulanya hanya enam mitra yang aktif menjadi lebih banyak lagi.

“Aktivasi mitra harus dilakukan. Yakni bertugas menyerap beras (harga 12 ribu rupiah/kg) dan gabah (harga 6.500 per kg) dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” tutur Pak Yes, sapaan akrabnya.

Baca juga :   Kukuhkan PAW Pimpinan Baznas, Yuhronur Berharap Program Unggulan Baznas Bantu Tuntaskan Kemiskinan

Diungkapkan oleh perwakilan Bulog, tantangan yang menyebabkan masih rendahnya serapan dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya pada awal panen masih banyak petani yang menjual hasil panen ke tengkulak dengan harga lebih mahal, kurangnya tenaga mitra maklon (mengelola gabah kering panen menjadi beras), kapasitas gudang serapan (beberapa gudang mengalami banjir karena cuaca dan serangan hama tikus).

Sedangkan menurut Komandan Kodim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, capaian penyerapan gabah dan beras petani yang masih rendah diyakini masih bisa dioptimalkan pada panen raya pada minggu ketiga pada Maret hingga April. Pada panen raya, memungkinkan harga beras dan gabah turun. Pada momen ini, Sergap bisa dijadikan alat untuk membeli gabah gabah petani.

Baca juga :   Sukses Gelar Basketball Competition Bupati Cup, Bupati Salut Animo Pelajar Lamongan

Sedangkan pada progres luas tambah tanam (LTT) di Kabupaten Lamongan, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, Edy Yunan Achmadi menyatakan, kondisinya masih aman. Karena pada pelaksanaan ini dilakukan kolaborasi bersama seluruh pihak terkait, salah satunya satgas Sego Boran.

Diatas total luas lahan sawah 96.095,9 hektare, Pemerintah Kabupaten Lamongan memanfaatkan lahan bera, rawa, lahan tidur untuk tanam. Karena target dari pusat adalah 192.373 hektare. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *