Sepi Pelancong, Ikan Asap Dijual Murah di Pasar Tradisional

  • Bagikan
DAMPAK PPKM: Para penjual ikan asap di Kelurahan Karangsari, Tuban mengaku omzetnya turun karena sepinya pelancong yang berkunjung ke Tuban.

INDOSatu.co – TUBAN – Menurunnya penghasilan pedagang dan juga pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Tuban, dipastikan bakal berlangsung hingga bulan depan. Itu lantaran sepinya pengunjung dari luar kota yang datang di Kota Bumi Wali karena masih diberlakukannya PPKM.

Terkait hal ini, Pemkab Tuban, tidak bisa berbuat banyak dan tidak berani membuka pariwisata yang bisa mendatangkan pelancong. “Soal pariwisata dan juga pertunjukan seni, kami masih belum bisa melonggarkan,terkait pembukaan tempat wisata dan pertunjukan seni,” ungkap Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.

Baca juga :   Terkait Lomba Agustusan, RK: Ganti Lomba Beramal Saja

Karena PPKM kewenangan pusat, kata dia, yang didalamnya ada point-point yang tidak dibolehkan untuk beroperasi (tempat wisata dan pertunjukan seni), maka pihaknya juga harus mengikuti peraturan yang mengikat ersebut. Pihaknya berharap agar dalam waktu dekat PPKM dicabut dan kegiatan perkonomian serta aktivitas warga bisa berjalan normal. Dia melanjutkan, saat ini masih diterapkan pelaksanaan PPKM level 3 hingga 30/8 mendatang. “Untuk itu, kita tunggu instruksi dari pusat, jika sudah dibolehkan buka, maka tempat wisata akan tetap kami buka,” ujarnya.

Baca juga :   Bangun Pariwisata, Wabup: Perlu Kolaborasi Bersama

Salah seorang pedagang ikan asap yang berjualan di depan Plaza Ikan, Kelurahan Karangsari mengaku, sejak pemberlakuan PPKM yang dimulai awal Juli lalu, praktis penghasilan yang mereka dapatkan turun drastis. Jika sebelum PPKM mereka dapat meraup penghasilan kotor hingga Rp 1,5 juta, kini turun menjadi Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu perhari. “PPKM sangat berdampak pada penjualan ikan asap, sebab pembeli ikan asap mayoritas pelancong luar daerah yang berkunjung (wisata) ke Tuban. Nah, sekarang ini pelancong sepi, jadi penjualan ikan asap juga menurun,” keluh Zulaikha, pedagang ikan asap.
Untuk antisipasi agar tidak merugi, ikan asap dagangannya terpaksa dijual murah dengan cara dititipkan ke pedagang pasar tradisional. “Daripada tidak laku dan modal tidak kembali, terpaksa saya jual murah di pasar, yang penting laku,” imbuhnya. (*)

Baca juga :   Diuji Statik dan Dinamik, Jembatan Ngaglik 1 Lamongan Siap Kembali Beroperasi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *