INDOSatu.co – KUALA LUMPUR – Jika tidak aral, Malaysia bakal memiliki perdana menteri baru. Itu terjadi karena Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin dikabarkan akan mengundurkan diri dihadapan Raja Malaysia Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Ahmad Billah Shah pada Senin (16/8). Kabar itu disampaikan Menteri Departemen Perdana Malaysia bidang Penugasan Khusus, Mohd Redzuan Md Yusof.
Mohd Redzuan mengatakan Muhyiddin memberi tahu anggota partai tentang keputusannya mengundurkan diri karena tidak memiliki pilihan lain untuk mempertahankan pemerintahan.
“Besok akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia akan menuju (istana) untuk mengajukan pengunduran dirinya,” kata Mohd Redzuan, Minggu (15/8).
Tan Sri Muhyiddin dijadwalkan akan melakukan audiensi dengan Raja Malaysia pada Senin sore, ketika mayoritas parlemen diperkirakan akan menekannya untuk segera mengadakan mosi tidak percaya di Parlemen.
Cengkeraman Muhyiddin pada kekuasaan telah genting sejak ia berkuasa pada Maret 2020 dengan dukungan mayoritas tipis.
Tekanan kepada Muhyiddin meningkat belakangan ini setelah beberapa anggota parlemen dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang merupakan kubu terbesar dalam aliansi yang berkuasa menarik dukungan.
PM Muhyiddin selama dua Minggu terakhir ini menentang seruan untuk turun dari jabatannya, dan mengatakan dia akan membuktikan mayoritasnya di parlemen melalui mosi tidak percaya pada bulan September.
Sebelumnya, Muhyiddin secara terbuka mengakui dia tak memiliki suara mayoritas di Parlemen pada Jumat(13/8). Dia meminta dukungan dalam voting mosi tidak percaya pada September nanti. Namun, konstelasi berubah drastis ketika tawarannya kepada oposisi untuk mendukung pemerintahannya ditolak. (*)