Semarakkan Hari Kesehatan Jiwa 2022, Bupati Lamongan Gelorakan Lesung si Panji

  • Bagikan
PULIH KEMBALI: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (tengah) dan Wabup Lamongan, Abdul Rouf (pakai kopiah) meninjau kegiatan ketrampilan warga binaan ODGJ yang telah normal seperti warga pada umumnya.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Bertepatan dengan puncak Jambore Hari Kesehatan Jiwa 2022, Pemkab Lamongan menggelorakan aksi fasilitasi kepada penderita gangguan jiwa di daerah setempat. Pernyataan itu diungkapkan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat menghadiri puncak Jambore Hari Kesehatan Jiwa, di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (19/10).

“Orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) menjadi tanggung jawab pemerintah dalam segala bentuk penanganan menuju kondisi stabil. Lamongan terus berupaya memenuhi fasilitas kepada mereka, salah satunya dengan mengadakan posyandu jiwa,” tutur Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur.

Pak Yes memaparkan, fasilitasi yang diberikan, mulai dari pengadaan posyandu jiwa di setiap Puskesmas se-Kabupaten Lamongan, yang didalamnya terdapat kegiatan rutin, yang ditujukan kepada ODGJ, memfokuskan penanganan kejiwaan di Rumah Sakit Karangkembang, membentuk tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat (TPKJM), serta menganggarkan obat gratis dari ABPD setiap tahunnya.

Baca juga :   Cafe dan Homestay di Babat Terbakar, Tiga Orang Dinyatakan Meninggal

“Selain program tersebut, Lamongan juga memiliki program inovasi penanganan jiwa, antara lain lenyapkan pasung, manusiakan pasien jiwa (Lesung si Panji), dari pasung jadi beruntung yang ada di Griya Mandiri ODGJ di Laren, Kopi jala, jambore kesehatan jiwa, posyandu jiwa yang ditangani 32 kader jiwa,” terang Pak Yes pada kegiatan yang mengangkat tema “Untuk Lesung si Panji, dari Lesung menjadi Beruntung”.

Baca juga :   Bupati Yuhronur: Balai Ternak Baznas Dukung Pengembangan Sektor Peternakan

Lebih spesifik dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufik Hidayat, bahwa terkait tahap penanganan pasien jiwa di Lamongan, terdapat 3 tahap yang meliputi, yakni 1. Lamongan bebas pasung, 2. Dari pasung menjadi beruntung, 3. Menciptakan ragam kegiatan di hari kesehatan jiwa 2022.

“Tahap pertama, kita mulai sejak tahun 2016, dimana ada keputusan bahwa di Jawa Timur harus bebas pasung. Kita gencarkan penyisiran dari desa hingga kecamatan, bahkan jalanan,” kata Taufik.

Setelah berhasil membebaskan korban pasung, tidak lupa Dinkes juga memberikan pembekalan pada support system mereka, yaitu keluarga mereka agar bisa merawat penderita dengan baik, sehingga tidak ada re-pasung. Selain itu, pihaknya juga mengadakan sosialisasi dan kegiatan produktif untuk ODGJ agar tetap bersosialisasi melalui posyandu jiwa.

Baca juga :   Tragis! Mencari Keong Sawah Berujung Maut

”Dan yang terakhir kita lihat perkembangan kondisi binaan tersebut saat jambore kesehatan jiwa,” terang Taufik.

Taufik juga mengatakan bahwa, predikat bebas pasung yang didapat pada 2017 dipertahankan Lamongan. Melalui kolaborasi Pemkab, Dinkes, TNI, Polri, TPKJM, dan Puskesmas yang rutin melakukan penyisiran.

“Kita rutin melakukan penyisiran bersama semua elemen. Setelah menemukan ODGJ, kita bersihkan dan kita rawat, lalu kita bekerja sama dengan Satpol PP dan Disdukcapil untuk mencari identitas mereka,” pungkas Taufik. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *