INDOSatu.co – JAKARTA – Pernyataan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, pada Senin (3/4) yang menyebut Anas Urbaningrum dan faksinya adalah sejarah kelam Partai Demokrat mengusik luka lama. Muhammad Rahmad, Koordinator Nasional Sahabat Anas /Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat tahun 2011-2012 langsung mereaksi keras.
Menurut Rahmad, Herzaky Mahendra Putra adalah anak kemaren sore yang arogan dan angkuh. Herzaky juga dinilai tidak tahu cara membaca data dan melihat fakta di dalam Partai Demokrat.
“Bukan kah sejarah kelam Demokrat justru terjadi ketika SBY dan anak-anaknya membawa Partai Demokrat yang awalnya sangat demokratis, merakyat dan milik rakyat, kini berubah menjadi partai tirani keluargais, otoriter, sewenang-wenang dan pura pura merakyat,” kata Rahmad kepada INDOSatu.co, Senin (3/4) malam.
Sejarah kelam kedua, kata Rahmad, adalah perolehan suara pemilu dan kursi DPR RI terendah sepanjang sejarah Partai Demokrat, terjadi ketika SBY menjadi Ketua Umum dan ketika AHY dan IBAS (keduanya anak SBY) diserahi tugas memenangkan pemilu.
“Jadi, justru yang membuat sejarah kelam Partai Demokrat itu siapa? Anas atau SBY dan keluarga,” kata Rahmad.
Dan sejarah kelam ketiga, beber Rahmad, adalah ketika SBY mengaku sebagai pendiri partai Demokrat dan mendaftarkannya ke Kemenkumham secara diam-diam. “Jadi, saatnya kita mendudukkan persoalan sesuai proporsinya,” kata Rahmad.
Dan sejarah kelam keempat, ungkap Rahmad, Partai Demokrat terjadi ketika AD/ART Partai Demokrat tahun 2020 dibuat oleh kroni-kroni SBY-AHY menjadi Partai anti Demokrasi yang pura-pura demokratis.
“Jika publik mau membuktikan, saya tantang Partai Demokrat AHY debat terbuka untuk membuktikan bahwa sejarah kelam itu terjadi dimasa siapa? Masa Anas atau masa SBY dan AHY,” tantang Rahmad. (adi/red)