INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemandangan tidak biasa terjadi di Masjid Al Karomah, Dusun Padeg, Desa/Kecamatan Paciran, Lamongan, siang tadi, Senin (12/7). Di masjid itu, usai salat duhur, para jamaah memilih tidak langsung pulang, tapi menyalati jenazah. Jumlahnya tak main-main. Lima jenazah disalati, lalu dimakamkan secara bersamaan.
Jamaah masjid menggelar salat jenazah kelima warga, karena mereka yang meninggal itu, menghembuskan nafas terakhir, dalam waktu bersamaan.
Mereka yang meninggal itu, yakni Fathur, Muntadhirin, Muarofah, Fathonah, dan Manisah. Mereka wafat di rumahnya masing masing dan mereka warga dusun setempat.
Kematian mereka karena sakit yang sudah menahun. Bahkan ada yang hanya sakit tiga hari di rumah. Mereka rata rata sudah tua dan paruh baya.
Kepala Desa Paciran Khusnul Khuluq saat dikonfirmasi wartawan INDOSatu.co terkait kematian lima warganya secara bersamaan, membenarkan.
“Ya benar hari ini, hari ini ada lima warga yang wafat. Disalatkan secara bersamaan, lalu dimakamkan secara bersama pula,” kata Khuluq.
Di Paciran budaya takziyah dan melayat sangat kental sekali. Semenjak adanya pandemi yang melonjak drastis, budaya takziyah makin berkurang. “Mungkin warga juga memilih hati-hati,” ungkapnya.
Maftuhah Hamid, warga Desa Paciran juga senada dengan Khuluq. “Budaya melayat kini agak berkurang. Tidak seperti sebelum-sebelumnya. Begitu ada berita kematian warga, langsung berdatangan untuk takziyah,” kata dia.
Apalagi, lanjut dia, warga sekarang memilih menghindari kerumunan. “Mikir keselamatan masing masing lah,” kata Maftuhah. (*)