Satu Pesawat Bekas Umur 25 Tahun, Jusuf Kalla: Harga Sampai Rp 1 Triliun. Apa Pantas??

  • Bagikan
MUNCUL TANDA TANYA: Mantan Wapres RI Jusuf Kalla merespon pertanyaan wartawan saat ditanya soal harga alutsista yang disinggung usai Debat Capres Pilpres pada Ahad (7/1).

INDOSatu.co – JAKARTA – Polemik alat utama sistem senjata (Alutsiswa) akhirnya melebar tanpa ujung. Bahkan, Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) juga ikut merespon soal harga dan kualitas dari alutsista bekas yang telah dibahas calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto saat debat ketiga Pilpres 2024, pada Ahad  (7/1).

Menurut JK, sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini kan harganya kira kira 12 pesawat, rata-rata saja ya, Rp 1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun. Yang pertanyaan banyak pihak pantas enggak bekas itu? Jadi, bukan soal bekasnya saja, berapa harga bekas itu.

“Saya kira pemerintah kan tidak satu kali ini beli bekas, tapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua. Itu pertanyaannya sebenarnya,” ujar Jusuf Kalla kepada media di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya No. 6, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).

Baca juga :   Jadi Pemicu Perpecahan Bangsa, Priyo: Hentikan Cebong-Kadrun Terulang di Pilpres 2024

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu berpendapat, pesawat diukur itu dua, yaitu umurnya, karena umur sangat berpengaruh pada teknologi kalau umurnya 25 tahun berarti teknologinya 25 tahun lalu. Kalau lebih baru pasti teknologi baru lagi di samping itu jam terbangnya berapa, semua ada aturannya kalau pesawat terbang, yang penting itu.

Dia menambahkan bahwa pesawat besar itu selalu diukur teknis dan harga. Dua hal yang diukur, yaitu beli bekas, tapi harganya murah. Namun dia menyerahkan semua ke ahli tentara.

Baca juga :   Bukan Lagi Masuk Akal, Anthony: Putusan MK soal Usia Capres-Cawapres Wajib Batal

Di sisi lain, JK mengungkapkan tak perlu ada data pertahanan Indonesia yang ditutupi. Pernyataan itu mengacu pada keengganan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto pada debat capres di Istora Senayan Jakarta pada Ahad (7/1).

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyatakan tak semua data pertahanan bisa dibuka. Kata dia, untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan), data harus ada rahasia. Sebenarnya, yang boleh dan tidak boleh seperti apa.

“Jadi, tidak ada yang perlu disembunyikan di keadaan sekarang. Apanya rahasia sebenarnya? Rakyat harus tahu berapa negeri beli (alutsista) ini? Berapa pajak mereka yang diberikan, dikemanakan, rakyat mesti tahu,” beber Ketua Umum PMI Pusat itu.

“Saya tidak tahu, tapi sepertinya saya ingin ulangi, rahasia apa sih pertahanan kita, bagian apa yang perlu dirahasiakan kalau hanya alutsista. Alutsista kan?  Apanya yang musti dirahasiakan? Rahasia itu hanya untuk menutupi sesuatu harga yang menimbulkan pertanyaan,” sambungnya.

Baca juga :   Silaturrahmi di Kediaman Prabowo, Surya Paloh Resmi Batalkan Usung Anies Baswedan

Dia menceriitakan, bahwa Indonesia mempunyai sekian Pesawat Sukoi, sekian F 16 semua orang tahu. Tidak ada itu ya. Di dunia ini apa yang rahasia. “Kita kan tidak punya nuklir yang harus dirahasiakan dimana tempatnya, terkecuali ada senjata rahasia yang hebat biasanya itu dirahasiakan,” tutup pengusaha asli Bugis ini.

Sebagai informasi, pembelian alutsista bekas disinggung capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat capres pada Ahad lalu. Anies menuturkan, dana Kemenhan senilai Rp 700 triliun hanya dipakai untuk pembelian alutsista bekas. (*).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *