Sari Laut Tembus Pasar Asia Tenggara, Bupati Lamongan: Anugerah yang Patut Disyukuri

  • Bagikan
BERKAH LAUT: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (kiri) menerima replika kegiatan Petik Laut 2023 saat menghadiri kegiatan tasyakuran nelayan yang digelar di TPI Brondong, Kabupaten Lamongan, Senin (6/2).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Potensi sari laut Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mampu menembus penjualan hingga pasar Asia. Bahkan, aktivitas ekspor ikan tersebut dilakukan hingga ke negeri China, Korea, Thailand, dan Myanmar. Melihat potensi yang besar itu, Pemkab Lamongan terus berkomitmen memfasilitasi kegiatan nelayan, mulai dari perlengkapan hingga keselamatan dengan memberi jaminan BPJS Ketenagakerjaan untuk ribuan nelayan Lamongan, khususnya Brondong.

“Lamongan ini dianugerahi sumber alam laut yang punya potensi sari laut luar biasa, dan itu patut disyukuri. Ragam ikan dihasilkan dari laut kita, bahkan penjualannya sampai manca negara. Potensi ini tentu kami dukung dengan fasilitas untuk para nelayan. Kita sudah mengkover jaminan BPJS Ketenagakerjaan untuk 8 ribu nelayan di pantura Lamongan,” kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat membuka Festival Golok Sabrang Petik Laut 2023, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong, Senin (6/2).

Baca juga :   Usai Kunjungan Kerja, Bupati Anna Sambangi Warga Bojonegoro di Samarinda

Festival ini menjadi agenda tahunan bagi para nelayan dan sudah dilaksanakan sejak tahun 1970-an silam. Digelarnya kegiatan Petik Laut selama 6 hari itu merupakan bentuk rasa syukur atas rezeki yang didapat nelayan dan diharapkan akan mendatangkan berkah.

Berdasarkan data Dinas Perikanan Pemkab Lamongan, kata bupati, total hasil produksi ikan lokal dalam satu tahun yang dikelola oleh TPI Brondong pada tahun 2022 sebanyak 3 juta 900 ribu kilogram.

Baca juga :   Hindari Konflik Masyarakat, Lamongan Perbesar Capaian Pendaftaran PSTL

Sedangkan menurut Ghofur, nelayan asal Brondong, mengungkapkan bahwa, saat ini nelayan sedang mengalami hambatan melaut akibat anomali iklim. Namun, kata Ghofur, hal itu tidak menghalangi nelayan untuk beraktivitas. Hal itu dibuktikan dengan hasil tangkapan yang masih sangat besar dengan total 15-40 ton per kapalnya.

“Ikan tangkapan ini kita jual ke lokal hingga ekspor. Tahun ini kendalanya ialah cuaca yang tidak menentu. Meski demikian, nelayan di Brondong mampu mendapat ikan dengan total 15-40 ton per kapal,” kata Ghofir.

Ghofir juga memaparkan, harga pemasaran ikan dalam hitungan kilogram pada panen tahun ini, yakni pada pemasaran ikan jenis kuningan ialah Rp 27 ribu; ikan jenis kakap merah Rp 79 ribu; ikan jenis krese mulai Rp 20-Rp 69 ribu; dan ikan jenis golok sabrang mulai Rp 7-Rp 25 ribu.

Baca juga :   Pemkab dan DPRD Bahas Raperda Nota Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022

Selain itu, kata Ghofir, untuk ikan jenis kapasan Rp 11 ribu; ikan kerapu dipatok harga mulai Rp 17-Rp 60 ribu; ikan layur Rp 22 ribu; cumi-cumi mulai harga Rp 13-50 ribu; ikan tongkol dengan harga Rp 25 ribu; ikan jenis bawal putih harga Rp 90 ribu, dan ikan jenis bawal hitam Rp 30 ribu. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *