Sambut Jamaah 1 Abad NU, Muhammadiyah Sidoarjo Siapkan Tempat Istirahat, Haedar Ucapkan Selamat

  • Bagikan
SALING SUPPORT: Masjid Kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) yang dijadikan salah satu tempat istirahat bagi Nahdliyin oleh PDM Sidoarjo dalam merayakan Harlah 1 Abad NU, 7 Februari 2023 di Stadion Gelora Delta. (Foto: NU Online)

INDOSatu.co – SIDOARJO – Keluarga besar Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur turut berbahagia atas capaian 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU). Sebagai saudara yang saling mendukung, keluarga besar Muhammadiyah Sidoarjo menyiapkan beberapa layanan dan fasilitas gratis bagi jamaah puncak resepsi 1 Abad NU yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia.

Dikutip dari nu.or.id, fasilitas dan layanan gratis yang disiapkan keluarga besar Muhammadiyah Sidoarjo, yaitu parkir kendaraan, masjid untuk istirahat, 2.000 porsi nasi, 9.000 air minum, 3.000 porsi bakso, kudapan teh hangat dan snack untuk 2.000 orang dan ambulan gratis.

Fasilitas dan pelayanan tersebut dipusatkan di kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dan Perguruan Muhammadiyah Sidowayah Sidoarjo di Jalan Mojopahit 666 B Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kepala Sekretariat UMSIDA, Kumara Aji Kusuma mengatakan, pihaknya ingin menjadi bagian dari umat yang saling mendukung.

Menurut Kumara Aji, dukungan yang diberikan Muhammadiyah Sidoarjo merupakan inisiatif keluarga besar Muhammadiyah yang dikomandoi oleh PD Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo. Fasilitas tersebut dapat digunakan dan dinikmati oleh jamaah 1 abad NU pada Selasa (7/2) besok.

Baca juga :   Lahirkan 7 Poin Utama, Pimpinan Majelis Agama Sepakat Ciptakan Pemilu Damai dan Bermartabat

“Tapi beberapa tamu dari luar Sidoarjo sudah ada yang konfirmasi ke panitia, mereka akan menggunakan fasilitas Muhammadiyah sejak tanggal 6 malam, pukul 10 sudah ada yang di sini (Sidoarjo, Red). Dan kami mempersilakan kepada mereka untuk istirahat di masjid, menikmati konsumsi juga,” kata Kumara Aji ditemui NU Online di Kampus UMSIDA Sidoarjo, Senin (6/2).

Kumara Aji menambahkan, ada 90 orang personel yang akan membantu mendistribusikan makanan dan minuman gratis tersebut. Personel tersebut merupakan para pengurus dari PD Muhammadiyah Sidoarjo, UMSIDA, SMA Muhammadiyah, Takmir Masjid Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan dari Gerakan Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah.

Bagi Muhammadiyah, lanjut Kumara, Satu Abad NU adalah momentum untuk memperkuat keumatan dan kebangsaan dengan saling bersinergi satu sama lain, apalagi memasuki abad kedua, NU diharapkan dapat semakin sukses menuju kebangkitannya.

“Iya di abad kedua ini, kita berharap NU bisa lebih bangkit, merawat jagat membangun peradaban saling rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya.

Haedar Nashir Ucapkan Selamat Harlah dan Satu Abad NU

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan selamat Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Haedar berharap, Muhammadiyah dan NU menjadi jalan tengah integrasi keumatan dan kebangsaan.

Melalui kekhasan yang dimiliki masing-masing, Muhammadiyah dan NU merupakan pilar strategis Islam Indonesia. Keduanya memahat pandangan dan praktek keagamaan yang kokoh, moderat dan berorientasi Islam rahmatan lil ‘alamin. Menjadikan Islam sebagai ajaran kebaikan dan utama bagi sesama kaum muslimin sekaligus bagi seluruh umat manusia dan semesta alam.

“Keduanya menjadi kekuatan penjaga bandul keseimbangan dan jalan tengah dalam proses integrasi keumatan dan kebangsaan secara harmoni, damai, dan konstruktif dalam kehidupan keindonesiaan yang Bhinneka Tunggal Ika.” Ungkap Haedar dikutip INDOSatu.co melalui muhammadiyah.or.id, Senin (6/2) di Kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta.

Baca juga :   Hadir di Milad ke-109, Presiden Jokowi Puji Muhammadiyah

Terkait dengan tema Harlah Satu Abad NU “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru.” Haedar berharap NU menjadi ormas Islam Indonesia yang bangkit dan digdaya.

“Ibarat kesaktian atau kedigdayaan, para pendekar bukan hanya pada kekuatan ragawi, tetapi juga ruhani dalam wujud keluhuran batin, welas asih, kebijaksanaan, membela yang terzalimi, serta tegak lurus di atas kebenaran dan kebaikan yang utama.” jelas Guru Besar Ilmu Sosiologi tersebut.

Baca juga :   Dikunjungi Dubes Tiongkok, Haedar Ingatkan Suku Uyghur Bebas Jalani Agamanya

Sebagaimana menjadi komitmen PBNU dalam menyambut Satu Abad, dengan semangat “kebangkitan baru” Nahdlatul Ulama membawa spirit para mujadid yang lahir setiap seratus tahun, maka etos kemajuan menjadi modal utama kebangkitan dan kemajuan.

“Semoga NU semakin hadir memperbarui dan membangkitkan kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia menuju keunggulan berlevel Khaira Ummah sebagaimana pesan Alquran,” imbuhnya.

Harapan lain disampaikan Haedar, dalam usianya yang Satu Abad, NU akan semakin digdaya untuk peran kebangsaan dan kemanusiaan semesta yang berwawasan persaudaraan dan kerahmatan multiranah.

NU dengan semangat merawat tradisi, dan Muhammadiyah dengan orientasi reformasi budaya bisa sinergi dan menjelma menjadi penjaga bangunan keindonesiaan yang mengintegrasikan agama, Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa sebagai nilai utama dalam perikehidupan berbangsa dan bernegara.

“Akhirnya, Selamat Satu Abad NU, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, berkah, dan karunia-Nya.” pungkas Haedar. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *