Salurkan Bantuan Banjir, Khofifah Ungkap Perlunya Rekonstruksi Pintu Kuro

  • Bagikan
TEMUKAN SOLUSI: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi melihat dari dekat banjir di Lamongan akibat luapan Bengawan Jero. Saat di Lamongan, Khofifah juga menyalurkan 2.733 bantuan secara simbolik untuk korban terdampak banjir Bengawan Jero di Desa Sidomulyo, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (24/2).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menyalurkan 2.733 bantuan secara simbolik untuk korban terdampak banjir Bengawan Jero di Desa Sidomulyo, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (24/2).

Bantuan tersebut berupa paket sembako (600 paket), paket sandang (60 paket), paket kebersihan keluaraga, glangsing (2.000 lembar), popok bayi (8 karton), jumbo bag (8 karton), Tikar (25), yang akan didistribusikan ke 58 desa yang tersebar di 8 kecamatan.

Melihat status Bengawan Jero yang siaga merah, Khofifah mengungkapkan bahwa, Pemprov Jatim bersama Pemkab Lamongan akan merekonstruksi pintu Bengawan Kuro untuk penanganan banjir di Lamongan.

“Harus dicari titik yang paling signifikan agar bisa segera dilakukan proses rekonstruksinya. Pintu Kuro menurut tim teknis ini merupakan salah satu yang paling signifikan,” tutur Khofifah.

Baca juga :   Pemkab-DPRD Lamongan Koordinasi Susun Raperda Kerangka Representasi Rakyat

Setelah melakukan koordiansi antara Pemprov Jatim, Pemkab Lamongan dan BBWS, kata Khofifah, diperkirakan perbaikan pintu kuto akan memakan dana sebesar 65 miliar.

“Kita butuh sekitar 65 miliar, Sepertiga dari Pemkab Lamongan, dua pertiga dari provinsi. Sepulang dari sini saya akan segera koordinasikan dengan pak Sekda Provinsi, agar proses penanganan ini lebih terukur, proses penanganan ini belum selesai karena ada dua titik simpul. Kita ingin bagaimana merekontruksi pintu keluar air kuro, dan kita akan meminta ke kementerian PUPR karena ini kewenangan dari kementerian PUPR,” imbuh Khofifah.

Baca juga :   Berpesan Jangan Patah Semangat, Bupati Lamongan Lepas Kafilah MTQ XXX ke Pasuruan

Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan, meskipun BBWS kewenangan pusat dan kementrian PUPR, Khofifah akan terus mengupayakan agar permasalahan tersebut mendapatkan prioritas penanganan. Untuk menunjang efektivitas penanganan luapan air Bengawan Jero tersebut, kedepan akan dilakukan normalisasi sungai oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan pemerintah pusat.

Selain itu, kata Khofifah, untuk memastikan aliran air keluar secara normal di pintu kuro Gubernur Khofifah didampingi Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan meninjau secara langsung pintu kuro.

Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengatakan, terdapat dua kunci penanganan Bengawan Solo, yaitu di pintu keluar kuro dan Tambak Ombo.

“Ada dua kunci penanganan di Bengawan Jero ini, di pintu keluar Kuro dan dan Tambak Ombo, dan kita fokuskan di penanganan pintu kuro yang kondisi pintu airnya sudah lapuk karena lama, dan kita sepakat ini sesegera mungkin akan kita perbaiki menggunakan dana BTT dan gotong royong dari Kabupaten, provinsi, kita satukan agar segera ada kejelasan,” kata orang nomor satu di Lamongan ini.

Baca juga :   Hadiri Wisuda ITB, Bupati Lamongan Ajak Wisudawan Tanggap Perkembangan Teknologi

Untuk menunjang efektivitas penanganan luapan air Bengawan Jero tersebut, kedepan akan dilakukan normalisasi sungai oleh BBWS dan pusat. Selain itu, untuk memastikan aliran air keluar secara normal di pintu kuro, Gubernur Khofifah didampingi Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan meninjau secara langsung pintu kuro. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *