Salah Paham, Siswa SMP Alami Perundungan, Kasatreskrim: Kasus Masih Kita Dalami

  • Bagikan
DALAMI KASUS: Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander merespon aksi perundungan yang teralami salah satu siswa SMP di Kecamatan Plumpang.

INDOSatu.co – TUBAN – Jagad media sosial (medsos) di Tuban akhir-akhir ini sedang heboh. Pasalnya, telah terungkap aksi perundungan terhadap siswa sebuah SMP di Kecamatan Plumpang. Kini, kasus yang lagi viral tersebut sedang didalami Polres Tuban.

Aksi tersebut menjadi viral, karena video berdurasi 42 detik itu mempertontonkan aksi perundungan dengan sangat jelas dari seorang siswa terhadap temannya di lokasi sekolah masih mengenakan seragam sekolah.

Sang korban terlihat hanya diam dan tidak melawan setelah dipukul dan ditendang oleh pelaku. Sialnya, kejadian tersebut hanya direkam oleh teman lainnya tanpa adanya peleraian.

Baca juga :   Jelang Muktamar ke-48, Berhadiah Umrah, Muhammadiyah Lamongan Gelar Jalan Sehat

Hingga berita ini ditulis, kepala sekolah SMP tempat aksi perundungan terjadi, juga belum bisa dikonfirmasi. Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi dari Kasek tersebut.

Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander ketika dikonfirmasi INDOSatu.co melalui pesan WhatsApp siang tadi (2/9) membenarkan adanya kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Plumpang. Saat ini, pihaknya masih melakukan pengecekan dan pendalaman peristiwa perundungan tersebut.

Baca juga :   Jaga Netralitas dalam Pilkada, Pj. Bupati Adriyanto Terbitkan SE, ASN Tidak Boleh Memihak Calon

“Akan kita dalami. Ya, mungkin kita mediasi dulu antara Forkopimcam, pihak sekolah, pihak pelaku dan korban, dalam hal ini orang tua. Untuk info selanjutnya akan kami kabari,” ungkap AKP Dimas Robin Alexander, Senin (2/9).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Abdul Rakhmat mengaku, pihaknya sudah mendapat laporan dari pihak sekolah. Kejadian tersebut bermula karena adanya salah paham lantaran ada isu yang belum diketahui siapa penyebar isu tersebut.

Baca juga :   Bojonegoro Jadi yang Terbaik Dibanding Kabupaten Sekitar Bidang Infrastruktur dan Penurunan Kemiskinan

Isu tersebut, kata Rakhmat, bahwa korban menantang pelaku untuk berkelahi, namun si korban tidak merasa mengatakan hal tersebut. Dari salah paham itulah, akhirnya terjadi peristiwa tersebut.

“Kejadian tersebut sudah dilakukan penanganan oleh pihak sekolah. Kedua belah pihak (pelaku dan korban, Red) sudah melakukan kompromi dengan membuat surat pernyataan bersama,” terang Rakhmat. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *