INDOSatu.co – BOJONEGORO – Kebakaran rumah yang dialami Kyai Abdul Nasir, warga Dusun Kedungkeris, RT 15/RW 03, Desa Ngujo, Kecamatan Kalitidu mengundang prihatin Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur, Sunaryo Abumain.
Sebagai bentuk empati kepada kyai kampung tersebut, Mbah Naryo, sapaan akrab Sunaryo Abumain, Kamis (13/1) siang mengunjungi kediaman Kyai Nasir yang tinggal puing-puing di dusun setempat. Akibat kebakaran tersebut, kerugian yang diderita Kyai Nasir kurang lebih sebesar Rp 200 juta. “Semua ludes terbakar,” kata Mbah Naryo di sela-sela kunjungannya kepada INDOSatu.co tersebut, Kamis (13/1).
Kebakaran itu sendiri terjadi pukul 18.30, ketika Kyai Nasir sedang menjalankan salat Maghrib di musala sebelah rumah. Sebagai kyai kampung, korban sehari-hari sebagai imam di musala setempat. Tidak heran jika Kyai Nasir pulangnya paling belakangan. Seperti imam musala pada umumnya, usai salat, Kyai Nasir juga memimpin zikir kepada makmum. “Ketika masih posisi di musala itulah, rumah Kyai Nasir terbakar,” kata Mbah Naryo.
Hingga kini belum diketahui penyebab terbakarnya rumah Kyai Nasir itu. Diduga, kebakaran itu dipicu dari percikan api arus pendek listrik di rumah yang bersangkutan.
“Salah satu kemungkinannya memang itu (arus pendek, Red). Alhamdulillah, dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa,” kata Mbah Naryo.
Saat mengunjungi Kyai Nasir, Mbah Naryo didampingi Sekdes Ngujo, Muchlisin, perangkat desa, dan beberapa petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro.
Sementara itu, Kyai Abdul Nasir terlihat lebih tegar menghadapi musibah rumahnya terkabar itu. “Mungkin Allah SWT sudah menggariskan seperti itu,” kata Kyai Nasir ditirukan Mbah Naryo.
Kyai Nasir tidak menyangka rumahnya terbakar ludes dalam waktu singkat. Karena itu, Kyai Nasir hanya bisa mengucapkan terima kasih telah dikunjungi Mbah Naryo. Karena itu, Kyai Nasir mendoakan apa yang menjadi keinginan dan perjuangan Mbah Naryo diberi kelancaran Allah SWT. “Semoga bantuan ini bisa mengurangi beban saya,” ungkap Kyai Nasir.
Lantaran rumahnya ludes terbakar, kini Kyai Nasir dan istri untuk sementara waktu ikut numpang di rumah Mochtar, anaknya, yang jaraknya tidak jauh dari lokasi rumah Kyai Nasir.
Belum tahu kapan rumah itu akan kembali diperbaiki pasca kebakaran tersebut. “Belum tahu juga. Khan masih dalam suasana berkabung pasca rumah saya terbakar itu,” kata Kyai Nasir. (adi/red)