INDOSatu.co – SEMARANG – Sebanyak 12 pasien Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) atau TB MDR di RSUP Dr. Kariadi dinyatakan sembuh, setelah selama 9 sampai 24 bulan disiplin dan patuh minum obat TB MDR, meski berat efek sampingnya, serta dibutuhkan waktu, tenaga, dan pengorbanan yang ekstra oleh para pasien.
“Ini upaya kita untuk memutus mata rantai penyakit TB MDR di dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus mendorong dan ikut menyukseskan program eliminasi TB Indonesia tahun 2030. Segala upaya akan terus kita lakukan. Terutama implementasi terhadap Perpres 67 tahun 2021, tentang penanggulangan TB di Indonesia,” kata Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi Semarang, Farichah Hanum, seusai acara penyerahan piagam penghargaan dan kesembuhan 12 pasien TB MDR di RSUP Dr. Kariadi Semarang, Rabu (27/10).
Lebih lanjut Farichah mengaku, bahwa RSUP Dr. Kariadi memulai program TB MDR sejak November 2013. Sedangkan Indonesia sendiri sudah dimulai sejak 2009. RSUP Dr. Kariadi Pioner untuk pemeriksaan TCM tahun, Pemeriksaan LPA, sebagai pusat rujukan untuk Jawa Tengah dan berkontribusi secara aktif membantu RSUP dan RSUD lain dalam membangun layanan TB MDR, seperti RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSUP Aryo Wirawan Salatiga, RSUD Kardinah Tegal, RSUD Dr. Soesilo Slawi Kabupaten Tegal, RSUD Goeteng Purbalingga, RSUD Sunan Kalijaga Demak, RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus, RSUD Djojonegoro Temanggung, RSUD Wongsonegoro Ketileng Kota Semarang.
“Bahkan, RSUP sebagai Center of Excellence TB MDR Kemenkes dan berkesempatan mendapat pelatihan khusus dari tim ATS/ UCLA, Amerika Serikat, Prof Liza Chen, dan Kemenkes maupun pelatihan dari Konsultan UNION (IATLD) Paris, Perancis,” tambahnya.
Tidak hanya itu. Pihaknya juga menjadi tempat kunjungan berbagai kalangan, misalnya dari WHO Country, WHO HQ Geneva, Global Fund, Green Light Committee, KNCV, dan Kemenkes. Bahkan, juga melakukan kerjasama pendampingan pasien TB MDR dengan Rumah Sakit Aisyiah, Mentari TB, Dinkes Provinsi, Kota/Kabupaten.
“Juga sebagai lahan penelitian S1, S2, Dokter Spesialis, Dokter Spesialis konsultan Pulmonologi, S3,” tambah Farichah.
Sehingga, kata dia, sejak 2013, menurut dia, RSUP Kariadi sudah meluluskan 260 pasien sembuh dan 651 – 75 on going. Jumlah total pasien sampai saat ini adalah 584 pasien dengan angka keberhasilan pengobatan adalah 2016 : 61.1 persen, 2017 : 62,60 persen. “Dan untuk kedepan, adalah terkait peningkatan layanan, yaitu meningkatkan cakupan diagnosis dan keberhasilan pengobatan pasien.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya juga akan meningkatkan mutu kualitas layanan (Centre of Excellence TB MDR), bahkan juga sebagai pusat studi pelayanan TB MDR di Indonesia dan pusat rujukan TB MDR bagi Jawa Tengah. “Kedepan juga sebagai pusat rujukan laboratorium LPA, DST lini 2 maupun New Drug (Linezolid, Bedaquilin, Delamianid serta membentuk wadah komunikasi pasien yang sudah sembuh untuk membantu memotivasi pasien lain untuk sembuh,” pungkasnya. (*)