INDOSatu.co – JAKARTA – Meski netizen meyakini Akun Fufufafa milik GRR dan Menkominfo Budi Arie Setiadi (BAS) akan segera mengumumkan pemilik akun Fufufafa, hal itu mustahil mereka mau mengakui dan juga mengumumkan pemilik akun Fufufafa tersebut.
Keyakinan itu disampaikan Pakar Telematika Roy Suryo dalam surat elektroniknya kepada Redaksi INDOSatu,co, Senin (16/9). Bahkan, Roy menganalogikan menunggu pengakuan GRR dan pengumuman akun Fufufafa oleh Menkominfo bagaikan menonton kisah drama klasik berbahasa Prancis dan berjudul “En attendant Godot” alias Menunggu Godot.
”Sebagai sebuah ungkapan umum, menunggu Godot itu seperti menunggu sesuatu yang tak kunjung datang dan secara konotatif, ini bisa berarti sebuah tindakan yang mengarah kesia-siaan saja,” kata Roy Suryo.
Menunggu Godot adalah sebuah lakon drama karya Samuel Beckett. Menceritakan tentang dua karakter, Vladimir (Didi) dan Estragon (Gogo), terlibat dalam berbagai diskusi dan pertemuan sambil menunggu tituler Godot, yang tidak pernah datang.
”Jadi, artinya, bisa dipastikan akan sia sia jika kita masih mau percaya untuk menunggu janji Menkominfo yang akan mengumumkan “siapa” pemilik Akun Fufufafa di KasKus dengan 5000 postingan penuh hujatan dan caci maki tersebut,” kata Roy Suryo.
Beberapa tokoh-tokoh bangsa, termasuk kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan keluarga, mantan Presiden SBY, Mas Anies Baswedan, Partai Keadilan Sejahtera, hingga kepada pelecehan beberapa artis wanita, seperti Syahrini, Cinta Laura, Nadia Mulia, Bella Sofie, Pevita Pierce, Duo Serigala, Haruka JKT48, Nurul Arifin, Wanda Hamidah, Titiek Soeharto, Kartika Poetri, Rachel Maryam, menghiasi akun Fufufafa tersebut.
”Celotehan kata kata yang diposting oleh Akun Fufufafa direntang waktu antara 2014-2020 itu, selain vulgar dan norak, juga terasa sangat kampungan, seperti orang yang tidak berpendidikan,” kata Roy Suryo.
Tidak hanya itu, Akun Fufufafa di Kaskus ini juga terciduk sering terhubung ke: Chaturbate, Xhamster, Roblox, Lnkbio, Scrath, Spankbank, Redtube, Xvideos, Male, Phonphisekchat, Cherkassy, Vk, Picsart, Rumble, Reddit, Xhame, Minecraft, Stackoverflow, Gifthub, Tenor, Revolut, hingga OnlyFans dan Semprot.com.
Artinya, kata Roy, selain mostly hanya menulis hal hal bersifat ujaran kebencian yang sangat nyata, bahkan termasuk rasis, akun Fufufafa ini juga kerap mengakses situs situs porno, baik lokal maupun mancanegara. Sangat sedikit atau bisa disebut jarang sekali Akun Fufufafa ini menyampaikan hal hal yang positif, selain juga hanya bertegur sapa antar yang dikenal, termasuk keluarganya sendiri.
Karena itu, selain tidak usah menunggu jawaban laksana menunggu Godot diatas, sebenarnya sudah sangat cetho welo welo alias sangat terang benderang siapa sebenarnya pemilik akun Fufufafa itu. Apalagi dalam temuan Private Investigator’ alias netizen +62, menjelasakan bahwa Akun Fufufafa di KasKus = Raka Gnarly = @Chilli_Pari = @rkgbrn = Kakaknya @kaesangp sebagaimana relasi teknis yang sudah tidak bisa terbantahkan secara ilmiah lagi.
”Apalagi ditambah ulasan dari Akun AnonGhost dan Anonymous Indonesia @YourAnonId_ yang sudah terdaftar di Platform X (sebelumnya bernama Twitter) semenjak Juli 2020 dan memiliki follower lebih dari 5.860-an,” beber Roy Suryo.
Meski namanya Anonim, tetapi akun ini justru sangat ilmiah dan bertanggungjawab karena berhasil membongkar sejumlah data-data krusial termasuk Nomor HP GRR (+628975xxxx33) serta e-mail @chillipari@gxxxx.com yang digubakan untuk meregister Akun Fufufafa di KasKus.com (Penjelasan detailnya dapat dibaca melalui Platform Telegram di t.me/YourAnonId/88).
Guna mengungkap agar kasus itu menjadi lebih jelas, kata Suryo, diperlukan SCI (Scientific Crime Investigation) yang membuatnya tidak perlu pengakuan laksana menunggu Godot diatas. Rakyat Indonesia sudah sangat cerdas untuk mengerti “Apa dan Siapa” Akun Fufufafa di KasKus yang sebenarnya jelas-jelas sudah bisa dikenakan UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) Nomor 01 Tahun 2024 yang merupakan revisi dari UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan UU No 11 tahun 2008 tersebut.
”Mengapa kena UU ITE, karena nyata-nyata berisi Ujaran Kebencia, SARA bahkan Pornografi. Adapun terkesan “semua menutup mulut” dan terdiam. Biarkan masyarakat yang menilai dan menghajarnya dengan hukuman sosial saja, seraya menunggu karmanya dari Allah SWT,” pungkas Roy. (*)
