RK: Pemimpin Harus Punya Akar Keumatan dan Kebangsaan

  • Bagikan
BICARA KEUMATAN: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghadiri Munas Alim Ulama PPP di Ponpes Fadhlur Fadhlan, Mijen, Kota Semarang. RK mengaku, berkat dukungan PPP, dia bisa berbuat banyak untuk warga Jawa Barat.

INDOSatu.co – SEMARANG – Pemimpin harus mempunyai akar keumatan dan kebangsaan. Jika keduanya digabungkan, maka hasilnya akan baik. Jika pemimpin hanya punya akar, tetapi tidak punya solusi terhadap tantangan serta ancaman masa depan bangsa, hal itu dianggap kurang relevan. Atau sebaliknya. Pemimpin mampu merespon ancaman masa depan, tapi akarnya tercerabut, hal itu juga bukan yang diinginkan.

Statemen tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), usai menghadiri Munas Alim Ulama Partai Persatuan Pembangunan di Ponpes Fadhlur Fadhlan, Mijen Kota Semarang, Minggu (17/10).

“Untuk itu saya berharap, siapapun pemimpinnya, dalam akar kebangsaan dan akar keumatannya harus mampu memberi solusi terhadap tantangan, ancaman yang jumlahnya banyak, supaya bisa bersaing. Apalagi dengan teori 2045 mendatang, bahwa Indonesia bisa menjadi negara adidaya,” kata Ridwan Kamil (RK).

Baca juga :   Bamsoet Pastikan Airlangga Hartarto Calon Presiden Resmi dari Partai Golkar

Ditambahkan RK, pada 2024, dirinya tidak mencari-cari, tetapi pintu tetap terbuka. Tidak menolak, tetapi kalau tidak ada yang meminta, juga tidak masalah. Karena kepemimpinan itu yang terpenting adalah kebermanfaatan, dan sudah lebih dari cukup.

“Karena yang mengundang PPP, saya tidak pilih-pilih. Justru saya punya politik tahu diri. Karena tahu diri, maka tidak punya perahu dan tidak punya partai, tentu siapa yang mengekspresikan kebaikhatian, tentu harus dibalas dengan kebaikan pula,” tambahnya.

Baca juga :   Polda Jateng Bongkar Kasus Judi di Lima Lokasi

Tentang kriteria pemimpin mendatang, harus satu kesepahaman dalam menjaga keindonesiaan dan kepancasilaan. Bahwa ada warna-warna dalam ideologi, tidak masalah. Karena Indonesia memang berazaskan Pancasila.

“Tinggal gaya dan caranya yang berbeda. Dan PPP mengusung saya di Pilgub Jabar dan menjadi motor utama. Jadi, saya sudah kenal baik dengan ketua umumnya. Bahkan, sudah pernah didoakan oleh Mbah Moen. Jadi, kedekatan kita sudah luar biasa,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, RK menceritakan pengalamannya memimpin Jawa Barat. Bahwa Provinsi Jawa Barat dibangun dan dilaksanakan dengan dasar Pancasila, menjaga NKRI, tapi juga keumatan sesuai dengan keadilan. Sehingga, program keumatan yang disampaikan ada program kemajuan dan tentu bisa bersinergi, yang kebetulan masih istikharah mencari partai, salah satunya ke PPP.

Baca juga :   Yandri: PAN Calonkan Kader, Tetap Terbuka Jalin Koalisi

Sekjen DPP PPP, Arwani Thomafy mengatakan, kriteria pemimpin menurut PPP, sesuai dengan munas, bahwa pemimpin ke depan harus mampu memberi ruang yang luas, terutama bagi kepentingan umat. Misalnya, pengembangan pesantren yang menjadi harapan dari para kyai, ulama, dan habaib, termasuk juga kebijakan politik legislasi yang selama ini disuarakan oleh para ulama menjadi perhatian.

“Para kyai, ulama, dan habaib sudah mengenal Ridwan Kamil dan melalui forum ini akan menjadi modal, yang nantinya dapat mengambil langkah strategis,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *