Respons Mbah Naryo, Choirul: Jangan Campur Urusan Politik dan Hukum

  • Bagikan
AJANG KLARIFIKASI: Choirul Anam (tiga dari kiri) foto bersama dengan sebagian ketua PAC PPP yang diklaim mendukung langkah pelaporan 11 ketua PAC ke polisi.

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Lama tak muncul pasca Muscab ke-IX PPP Bojonegoro, Choirul Anam, akhirnya keluar dari ‘kandangnya’. Mantan ketua DPC PPP periode 2016-2021 itu merespons aksi tokoh PPP yang juga Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PPP Jatim, Sunaryo Abumain, yang melaporkan 11 PAC PPP Bojonegoro karena dianggap membelot saat muscab, ke Polres Bojonegoro.

“Saya meyayangkan sikap pelaporan tersebut,” kata Chorul kepada INDOSatu.co, Senin (20/12).

Menurut Choirul, dalam sebuah kontestasi, terlebih kegiatan partai politik, kalah dan menang adalah hal yang biasa. Karena itu, terkait konflik PPP Bojonegoro pasca muscab, Choirul selama ini lebih memilih sikap diam. Meski demikian, Choirul juga mengaku telah mengirimkan kronologi maupun kejadian selama dan pasca muscab ke-IX PPP Bojonegoro ke DPW PPP, Jawa Timur.

Baca juga :   Peringati HAN 2022, Bupati Yes Ajak Jadikan Momentum Lamongan Ramah Anak

Bukan hanya itu. Dalam suratnya tersebut, Choirul juga telah mengklarifikasi terhadap 9 PAC yang diklaim mendukung pencalonan Mbah Naryo sebagai calon Ketua DPC PPP Bojonegoro periode 2021/2026. Dari hasil klarifikasi yang dilakukan, kata Choirul, disimpulkan bahwa 9 PAC yang diklaim pendukung Mbah Naryo tidak pernah memberi mandat kepada Mbah Naryo untuk melapor ke Polres Bojonegoro.

“Jadi, itu faktanya. Sembilan PAC sudah melaporkan ke saya, tidak pernah memberi mandat ke siapapun untuk melaporkan ke polisi. Dalam sebuah pemilihan, menang dan kalah itu biasa, mas,” ungkap Choirul.

Sebagai ketua DPC PPP 2016/2021, Choirul mengaku tidak akan melaporkan balik Mbah Naryo ke pihak kepolisian. Sebab, DPW PPP Jawa Timur sudah memerintahkan agar konflik PPP pasca muscab di Bojonegoro diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga :   Beri Apresiasi di Acara HUT ke-72 Satpol PP, Bupati Bojonegoro Me-launching Aplikasi Patnermu

“Jadi, kita sudah mendapat perintah dari DPW maupun DPP, bahwa permasalahan ini adalah masalah politik, bukan masalah hukum. Karena itu, kita akan menyelesaikan secara kekeluargaan di internal kami,” kata Choirul.

Senada dengan Choirul, Ketua PAC PPP Sugihwaras, Muhammad Hasyim mengatakan, laporan yang diajukan Mbah Naryo dengan mengklaim mewakili 9 PAC ke polisi, patut dipertanyakan. Hasyim menilai, laporan Mbah Naryo ke polisi itu dinilai sebagai keinginan Mbah Naryo secara pribadi.

“Berdasar kesaksian dari beberapa ketua PAC, mereka mengaku tidak mendukung atas pelaporan yang dilakukan oleh Mbah Naryo tersebut.

Hasyim mengaku, bahwa dirinya dan teman-teman 9 PAC PPP yang diklaim mewakilkan Mbah Naryo untuk melapor ke Polres Bojonegoro, justru mengaku tidak tahu menahu. Karena itu, Hasyim meyayangkan langkah laporan Mbah Naryo lapor ke Polres itu.

Baca juga :   Wakil ADM KPH Perhutani Nilai TP3PS Tepat Jadi Narasumber Sosialisasi Perhutanan Sosial

“Sembilan PAC PPP memang mendukung pencalonan Mbah Naryo, tapi yang terkait laporan ke Polres dan dengan segala prosesnya, kami tidak tahu menahu. Kita menyangkan jika laporan itu terjadi, karena kita semua ini bersaudara,” ungkap Hasyim.

Sebelumnya, Mbah Naryo melakukan pertemuan dengan 21 ketua PAC PPP sebelum pelaksanaan Muscab ke XI DPC PPP Bojonegoro beberapa belum lama ini. Dari 21 PAC pendukung Mbah Naryo, sebanyak 11 PAC diantaranya membleot ke kubu Choirul Anam, ketua DPC PPP periode 2016-2021, hingga berujung laporan ke Polres Bojonegoro. Sebab, 11 ketua PAC PPP itu diduga berkhianat dan mendukung Choirul Anam. Padahal, dukungan terhadap Mbah Naryo itu dibubuhkan tanda tangan bermaterai yang disaksikan di depan lembaga notaris. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *