INDOSatu.co – JAKARTA – Baru seumur jagung Lembaga Dakwah PBNU mengeluarkan rekomendasi yang meminta pemerintah melarang paham Wahabi, kini telah ‘diblejeti’ mentah-mentah oleh Faizal Assegaf, kritikus sekaligus pegiat sosial media.
Rekomendasi LD PBNU itu sendiri dikeluarkan saat menggelar Rakernas ke-IX di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur. Rekomendasi itu merupakan sebagian dari dari beberapa butir rekomendasi eksternal yang dikeluarkan LD PBNU.
‘’Stop pertentangkan Wahabi, Syiah dan lain-lain untuk menyudutkan umat Islam. Hidup ini warna-warni, kalau tidak bisa berdampingan dalam keragaman, silakan gabung sama buaya,’’ kata Faizal Assegaf dalam akun twitter yang mengizinkan dikutip INDOSatu.co, Jumat (28/10).
Sebelumnya, kata Faizal, lewat dedengkot ormas ini pula, habaib di Indonesia dituduh sebagai pengungsi. Kini, lahir rekomendasi dari LD PBNU agar pemerintah melarang penyebaran paham Wahabi.
Faizal menganggap, tudingan bobrok bahwa Habaib dituduh pengungsi dan desakan agar pemerintah melarang paham Wahabi dinilainya sebagai pengalihan isu belaka.
‘’Tudingan bobrok itu muncul disaat KPK akan menggelar sidang kejahatan korupsi eks Bendum PBNU, Mardani Maming,’’ kata Faizal.
Rangkaian kejahatan politik bertopeng agama tersebut, kata Faizal, menegaskan bahwa ormas NU telah dibajak sebagai alat kepentingan politik. ‘’Harus dilawan oleh umat Islam!,’’ kata Faizal.
Ormas NU, kata Faizal, bukan rujukan mutlak umat Islam. Sebatas ormas, sama dengan ormas lainnya. Klaim terbesar & paling berjasa, hanya omong kosong!
‘’Fakta membuktikan terlalu banyak perilaku hipokrit & kebobrokan yang kalian buat. Watak berorganisasi yang kalian pamerkan jauh dari akal sehat,’’ tegas Faizal.
‘’Banyak YouTuber loyalis NU isinya bakul sampah. Gak capek teriak usir habaib, usir keturunan Arab. Emangnya negara ini punya nenek moyang kalian?,’’ sambung Faizal.
Jauh sebelum Indonesia ada, kata Faizal, keturunan Arab sudah membangun aneka kerajaan di Nusantara. Mengusik keturunan Arab, Indonesia bubar! (adi/red)