Rektor UM Surabaya Raih Top Leader Manajemen dan Pengembangan Pendidikan

  • Bagikan
BUAH KERJA CERDAS: Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono (kiri) menerima penghargaan sebagai top leader Manajemen dan Pengembangan Pendidikan dari Direktur Radar Surabaya (Jawa Pos Grup), Lilik Widyantoro, Jumat (12/7).

INDOSatu.co – SURABAYA – Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Sukadiono meraih penghargaan tokoh inspiratif kategori Top Leader Manajemen dan Pengembangan Pendidikan yang diberikan Radar Surabaya Awards pada Jumat (12/7).

Program Radar Surabaya Awards diberikan sebagai penghargaan dan pengakuan tertinggi kepada insan dan instansi yang berkomitmen dalam memajukan kehidupan di segala bidang untuk masyarakat.

Pemberian penghargaan ini bukan tanpa alasan, pasalnya dalam kepemimpinannya menjadi rektor selama tiga periode, Suko, sapaan akrab Sukadiono, memiliki banyak terobosan dalam kemajuan pengembangan pendidikan. Mulai berdirinya Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), dan banyaknya prodi terakreditasi unggul serta melesatnya peringkat UM Surabaya dalam skala nasional menurut penilaian Webometrics dan UniRank selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga :   Bangga Selesaikan Studi, Kapolres Blitar dan Istri Jalani Wisuda Bareng di Unair

Menurut Suko, ketika diamanahi sebagai Rektor di UM Surabaya pada tahun 2012, ia menyadari bahwa banyak tantangan yang akan dihadapi. Mulai dari penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), sarana-prasarana, penguatan kerja sama internasional, penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, hingga penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

“Selain tantangan internal, tantangan ekternal juga cukup berat mengingat UM Surabaya berada di sebuah kota besar yang dihimpit puluhan kampus ternama di Indonesia, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perjuangan membesarkan kampus di Surabaya tentunya berbeda dengan daerah lainnya,”ujar pria yang juga Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur itu.

Baca juga :   Jadi Narasumber di Sarasehan BAN-PT, Fadel Muhammad: PT Lokomotif Pendidikan Indonesia

Saat ini, Suko memimpin 451 Dosen dan 224 Tenaga Kependidikan dari 9 Fakultas dan 35 Program Studi dan Biro/UPT/Lembaga. Serta melayani ribuan mahasiswa dengan berbagai macam latar belakang, karakter, dan watak bukan suatu perkara yang mudah. Dinamika dan gejolak sangat mungkin terjadi.

Suko selalu menggunakan pendekatan persuasif dan komunikasi yang asertif untuk memahami karakter dari orang yang dia pimpin, sehingga sivitas akademika UM Surabaya semuanya merasa nyaman di kepemimpinannya. Dengan model kepemimpinan yang ia terapkan, dinamika yang timbul dapat terkendali dengan baik, dan menjadi energi positif dalam pengembangan UM Surabaya.

“Ada tiga kunci untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses, khususnya dalam hal memimpin perguruan tinggi, tiga hal tersebut adalah perubahan (Change), mimpi (Dream), serta perbedaan (Different). Tiga indikator tersebut menunjukkan kesuksesan sebagai seorang pemimpin,” kata Suko.

Baca juga :   UM Yogyakarta Resmikan Kerja Sama Program Magister-Doktoral dengan Universitas Perlis

Terakhir, menurut Suko, menjadi pemimpin di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) tidak ada kata lelah, berpikir terbuka dan menerima kritik dengan lapang dada, serta menjaga kondusifitas institusi merupakan modal utama dalam menjadikan Perguruan Tinggi menjadi unggul.

“Tidak mudah mendendam, mereda amarah, dan selalu berpikiran positif menjadi kunci juga sebagai pemimpin bagi sebuah institusi besar yang akan terus berkembang pesat di kemudian hari,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *