INDOSatu.co – LAMONGAN – Gelaran Ramadan Festival Parade yang diselenggarakan di depan Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, menjadi ajang inspirasi sekaligus mendorong pelaku UMKM batik dan tenun di Kabupaten Lamongan. Pernyataan tersebut diutarakan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes) saat membuka Ramadan Fashion Parade, Sabtu (25/3).
“Ramadan Festival Parade menjadi insipirasi sekaligus mendorong UMKM batik dan tenun semakin menunjukkan kelasnya, sehingga produk busana Lamongan naik kelas, baik di kancah nasional maupun internasional,” tutur Pak Yes.
Dilaksanakan selama 2 hari (25-26/3), dengan menampilkan 87 busana dari 18 pelaku garmen dan desainer, Pak Yes mengapresiasi kesuksesan terselenggarakannya kegiatan di awal Bulan Ramadan 1444 H., tersebut.
“Bangga bisa hadir di tengah para penggiat busana, dari berbagai kegiatan yang diadakan dekranasda, dinasperindag, disparbud dan lainnya. Ini sangat mengangkat dan menunjukkan kepada dunia bahwa batik dan tenun Lamongan sangat luar biasa,” imbuh Pak Yes.
Anis Kartika, selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Lamongan mengungkapkan, kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan perekonomian tersebut, sekaligus untuk mewadahi pelaku penggiat busana agar lebih dikenal masyarakat secara luas.
“Ramadan fashion parade memadahi penggiat busana, baik para penggiat garmen dan desainer, agar nantinya masyarakat tahu bahwa Lamongan ini mempunyai produk busana yang banyak, yang tentu berkualitas dan bagus,” ungkap Anis Kartika.
Menjadi salah satu destinasi tempat ngabuburit warga Lamongan dengan menghadirkan busana muslim, mukena, aksesoris, dan lainnya, 1000 takjil gratis, live musik, hingga lainnya, Anis berharap masyarakat dapat menyemarakan program #ayoditumbasi yang digencarkan oleh Pemkab Lamongan.
“Silahkan datang ke sini (Kabupaten Lamongan, Red), ayo dukung dan #ayoditumbasi produk-produk asli Lamongan. Ini menjadi langkah kesadaran, kebanggaan kita bersama menggunakan produk Lamongan, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Lamongan,” pungkas Anis Kartika. (*)
