Rakyat Trauma Politik Khianat, Faizal: SBY dan AHY Harus Tegur Keras Andi Arief

  • Bagikan
MINTA JAGA SOLIDITAS: Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta turun tangan terkait sikap Andi Arief yang terus menyerang parpol sesama koalisi.

INDOSatu.co – JAKARTA – Kritikus dan Pemerhati Politik Kebangsaan, Faizal Assegaf menilai, manuver Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang getol menyerang NasDem bisa mengurangi soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan. Belakangan, lontaran dan statemen Andi Arief makin liar dan sangat norak.

”Menyikapi kondisi tersebut, Pak SBY dan Mas AHY harus bersikap tegas. Tidak boleh diam dan seolah menjadi dalang dibalik aksi Andi Arief itu,” kata Faizal Assegaf kepada INDOSatu.co, Selasa (22/8).

Pernyataan Andi Arief belakangan ini memang agak aneh. Bahkan, Faizal menilai sikap Andi Arief itu tidak wajar. Publik paham bahwa Andi Arief selama ini dikenal dekat dengan SBY dan AHY. Karena itu, tak heran jika pernyataan Andi selama ini dihubung-hubungkan atas restu dari Cikeas (sebutan lain keluarga besar SBY).

Baca juga :   Gus Imin Bersyukur Gagasan Perubahan dari AMIN Diterima Semua Kalangan

Pernyataan Andi Arief yang sulit dinalar adalah menuding Surya Paloh mempersiapkan diri menjadi Cawapres Anies. Statemen ngawur Andi Arief itu mestinya tidak perlu terlontar. Selain terkesan mengada-ada, tudingan tersebut juga jauh dari akal sehat.

”Karena itu, bersikap diam dan membiarkan Andi Arief menyebarkan fitnah, jelas sangat fatal. Dan itu akan berpengaruh terhadap soliditas KPP,” kata mantan aktivis 98 itu.

Baca juga :   Demi Menangkan Anies-Gus Imin, JARNAS AMIN Audiensi ke PD Muhammadiyah Bojonegoro

Sikap Andi Arief, kata Faizal, seperti memberi kesan kuat adanya agenda terselubung SBY tidak tulus bila AHY gagal menjadi Cawapres. Terlebih sinyal Demokrat akan keluar meninggalkan PKS dan NasDem.

Jika kabar itu benar, jaringan pendukung perubahan tentu sangat marah besar. Dan mengingatkan publik tentang perilaku pengkhinatan SBY kepada Megawati menjelang Pilpres 2004 yang lalu.

Saat itu, ungkap Faizal, SBY yang sangat dipercaya Megawati sebagai Menko Polhukam, namun diam-diam SBY bertindak khianat. Menusuk Megawati dari belakang dan menyulut dendam politik berkepanjangan.

Baca juga :   Dianugerahi sebagai Senator Kritis dan Pro Demokrasi, Sultan Najamudin Apresiasi KWP

Pengalaman itu jadi pelajaran yang berharga. Jangan lagi diulangi. Saatnya SBY bersikap terang dalam memperkuat koalisi PKS, NasDem dan Demokrat. Agar tidak terkesan bermain politik licik dan khianat pada aspirasi rakyat.

”Sekali lagi, Pak SBY dan Mas AHY harus berani bertindak tegas menegur Andi Arief. Tidak elok memberi kesan seolah berada dibalik semua manuver norak kadernya itu. Rakyat trauma tabiat politik peragu dan pengkhianatan!,” tegas Faizal. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *