Qatar-Turki Bekerja Buka Kembali Bandara Kabul, AS Sambut Baik

  • Bagikan
BANTU NORMALISASI BANDARA: Presiden Turki Erdogan (kiri), dan Menlu Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, membicarakan agenda penting terkait pembukaan Bandara Kabul. (foto Anadolu Agency)

INDOSatu.co – DOHA – Pemerintah Qatar bekerja sama dengan Turki mengadakan pertemuan serius, memberi dukungan terkait teknis potensial untuk melanjutkan operasi di bandara Kabul. Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Dia berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab di Doha. “Kami terlibat dengan mereka (Taliban), dan juga bekerja dengan Turki memberikan bantuan teknis di bidang itu. Semoga dalam beberapa hari ke depan akan ada kabar baik,” kata Sheikh Mohammed dikutip Daily Sabah.

“Belum ada indikasi yang jelas kapan (bandara) akan beroperasi penuh. Kami tetap berharap bahwa kami akan dapat mengoperasikannya sesegera mungkin,” imbuh Sheikh Mohammed.  Sementara itu, Menlu Inggris Dominic Raab mengatakan ada kebutuhan untuk terlibat dengan Taliban di Afghanistan. Sayangnya, Inggris masih belum memiliki rencana segera mengakui pemerintah mereka.

Baca juga :   Dicuri saat Invasi, AS Kembalikan 17 Ribu Artefak ke Irak

Bandara internasional Kabul telah ditutup untuk lalu lintas normal sejak 16 Agustus, ketika Taliban menguasai Kabul. Penerbangan dan evakuasi militer berlanjut hingga 31 Agustus, ketika pasukan AS keluar dari negara itu dan meninggalkan landasan pacu tanpa pengatur lalu lintas udara.

Sebuah penerbangan dari Qatar tiba Rabu untuk membawa teknisi bandara yang diperlukan untuk setiap pembukaan kembali untuk penerbangan komersial. Al Thani juga mendesak Taliban untuk memenuhi janjinya untuk mengizinkan warga Afghanistan dan orang asing meninggalkan negara itu dengan bebas begitu bandara dibuka kembali.

Baca juga :   Erdogan Temui Abbas, Bakal Terus Dukung Palestina

Turki sendiri telah menawarkan untuk menjalankan keamanan setelah penarikan pasukan asing, tetapi Taliban berulang kali mengatakan tidak akan menerima kehadiran militer asing di Afghanistan setelah 31 Agustus.

Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Turki masih menilai tawaran kelompok itu , tetapi Taliban masih bersikeras untuk mengendalikan keamanan. “Bagaimana kami bisa memberikan keamanan kepada Anda (Taliban)? Bagaimana kami bisa menjelaskan kepada dunia jika darah tertumpah lagi ketika Anda mengambil alih keamanan?” kata Erdogan kepada wartawan sekembalinya dari tur Balkan.

Baca juga :   Tuntut Mundur PM, Polisi Malaysia Terus Selidiki

Sementara itu, Amerika Serikat mengaku menyambut baik dan juga siap bekerja sama dengan Turki dan Qatar untuk segera membuka kembali Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul. Hal itu diutarakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, pada Jumat (3/9).  “Kami bekerja sama dengan mitra kami Qatar dan Turki untuk membantu membangun dan menjalankan bandara di Kabul secepat mungkin,” katanya kepada wartawan di Departemen Luar Negeri. (za/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *