INDOSatu.co – BOJONEGORO – Lamanya pengerjaan proyek pelebaran jembatan di Desa Sumberejo, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dikeluhkan para pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut. Sebab, lalu lintas di desa setempat menjadi terhambat karena proyek baru dikerjakan separo badan jalan. Kurang lebih sebulan proyek tersebut tidak dikerjakan.
Imron, warga sekitar, mengungkapkan, hampir satu bulan terakhir proyek pelebaran jembatan di desa ini sudah tidak dilanjutkan lagi. Padahal akses jalan tersebut sangat vital. Warga tidak tahu alasan mengapa proyek tersebut tidak dilanjutkan.
“Sudah mangkrak satu bulan lebih mas. Tidak tahu mengapa kok tidak dilanjutkan lagi,” kata Imron kepada INDOSatu.co, Senin (24/1).
Dia menambahkan, dengan mangkraknya proyek itu, banyak pengendara yang mengalami kecelakaan. Sebab, di lokasi sekitar proyek, tidak dipasang rambu-rambu. Apalagi kalau malam hari, banyak pengguna sering kecelakaan.
“Sering sekali terjadi kecelakaan. Banyak pengendara motor yang terjerumus masuk ke jalan yang berlubang. Sering sekali kejadian seperti itu,” tambah Imron.
Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto yang mendapat laporan dari warga tersebut, langsung mengecek lokasi. Di tempat proyek tersebut, memang tidak ditemukan papan pengumuman proyek. Wabup mengaku langsung melakukan koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga.
Dari hasil koordinasi, ungkap Wawan, Dinas PU Bina Marga justru mengaku tidak tahu menahu terkait pengerjaan proyek pelebaran jembatan tersebut. Dinas PU pun juga baru akan melakukan pengecekan ke lokasi proyek setelah ditelepon Wabup. Wawan mengaku heran dan mempertanyakan proses pengawasan saat proyek tersebut dikerjakan.
“Dari hasil koordinasi, proyek pelebaran jembatan ini sepertinya tidak pernah diawasi oleh Dinas PU Bina Marga. Ini jelas ngawur dan membahayakan warga. Jika terus seperti ini, siapa yang akan bertanggung jawab,” kata Wawan sapaan akrab Budi Irawanto.
Selain proyek pelebaran jembatan, Wabup juga menemukan proses pengerjaan proyek Tanggul Penahan Tanah (TPT) di desa setempat juga mangkrak. Hal itu terlihat dari papan proyek yang menyebutkan bahwa proyek dikerjakan pada Oktober 2020 yang dikerjakan oleh CV Sumber Jaya. Namun hingga kini, di lokasi proyek, yang nampak justru bambu-bambu yang masih tertancap menahan beton TPT.
Selain itu, pembangunan jembatan lain di Desa Sumberejo, Kecamatan Malo juga sering mengakibatkan pengendara mengalami kecelakaan karena pengaspalan jalan jembatan yang tidak merata. (*)