Produksi Film Semi Dokumenter Land of Blessing, Lamongan Jadi Pilot Project KSBN

  • Bagikan
SAMBUT BANGGA: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (berdiri) mengaku mengapresiasi Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jakarta tertarik memproduksi film semi dokumenter di Lamongan dengan judul Land of Blessing.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Memiliki beragam kesenian, budaya, tradisi, dan pengaruh penyebaran agama, menjadikan Kabupaten Lamongan bisa menciptakan kultur yang indah dan menarik. Kultur yang hingga saat ini masih terjaga dan lestari melalui tarian, batik, kuliner dan lainnya membuat tim Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jakarta tertarik untuk memproduksi film semi dokumenter di Lamongan dengan judul Land of Blessing.

Menjadi pilot project festival audio visual KSBN, rencananya film tersebut akan digarap pada tahun ini dengan memakan durasi waktu 5 hingga 7 hari. Menurut sutradara Adisoerya Abdi, bersama tim produksi yang dipimpin Alfian Empu Krisna, alasan memilih Lamongan sebagai salah satu dari 37 film yang akan digarap, karena melihat potensi Lamongan melalui kekuatan budayanya yang besar, namun belum terpotret secara utuh untuk diilustrasikan menjadi sebuah cerita.

Baca juga :   Bupati Ajak PPDI Aktif Sebarkan Informasi Positif kepada Masyarakat

“Saya belum pernah melihat film tentang Lamongan secara utuh dari sudut pandang dokumenter. Kalau video tarian di YouTube banyak dan tarian Lamongan ini kuat. Inilah sehingga kita membuat tarian menjadi ilustrasi apa yang ingin kita ceritakan, menjadi senyawa dengan adegan-adegan yang interest yang ingin kita tampilkan,” kata Adisoerya Abdi saat menjadi pembicara Obah Bareng Lamongan, di Pendopo Lokatantra Lamongan, Jumat malam (6/1).

Penyajian film dokumenter yang tak kurang dari 40 menit tersebut, menurut Abdi akan merangkum secara garis besar seni budaya, tradisi, sejarah, dan human interest Lamongan, melalui pendekatan generasi saat ini.

“Tantangannya, bagaimana bercerita tentang sejarah Lamongan, tapi dibuat dan disajikan untuk generasi saat ini yang mereka suka. Tapi ini dibutuhkan kreadibilitas yang betul-betul perfect,” imbuh mantan suami artis Meriam Bellina itu.

Baca juga :   Demi Ketahanan Keluarga, Bupati Lamongan Tetapkan 474 Kampung Berkualitas

Produser film Land of Blessing, Alfian Empu Krisna mengungkapkan, sebelum memasuki produksi, mereka telah melakukan hunting dengan meng-explore seluruh wilayah Lamongan selama kurang lebih satu bulan. Selain itu, Alfian mengatakan, talenta yang akan berperan pada film secara keseluruhan akan diisi seniman dan masyarakat Lamongan.

“Talen akan full orang Lamongan agar cerita dapat tersampaikan orisinalitasnya. Kalau tim produksi, dari Jakarta kita serahkan ke sutradara,” ujar Alfian.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengapresiasi usaha besar tim KSBN untuk mengubah sebuah cerita menjadi karya sinematografi.

Baca juga :   Kali Lamong Meluap, Wilayah Gresik Selatan Kembali Terkepung Banjir

Yuhronur mengaku senang dan bangga, karena akhirnya warga Lamongan akan bisa melihat sebuah karya yang memang hanya bisa diangkat ke sebuah sinematografi film.

‘’Artinya, ruhnya tarian Mayang Madu, Tari Boran, bagaimana makam Sunan Drajat, yang kadang tidak diketahui kasat mata nanti akan bisa kita rasakan valuenya melalui film dokumenter itu. Dan kita menyambut baik dan kita akan dorong dan membantu proyek ini bisa segera selesai,” tutur Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur.

Pada kegiatan Lamongan Obah Bareng yang mengambil tema “Goods News From Lamongan” diikuti sebanyak 80 konten creator LA (Lamongan Asli) untuk menjalin sinergitas menggelorakan semangat kolaborasi dengan seluruh stekaholder. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *