INDOSatu.co – TUBAN – Upaya wakil rakyat mengurungkan niat membangun gedung baru DPRD Tuban, patut diapresiasi. Sebab, di saat pandemi masih berlangsung, dewan lebih ‘mengalah’. Mereka lebih mendahulukan kepentingan masyarakat ketimbang membangun infrastruktur penunjang untuk kegiatannya, yakni rencana membangun gedung dewan.
Informasi yang dihimpun wartawan INDOSatu.co, dewan memang berencana akan membangun gedung baru di sebelah utara gedung DPRD Tuban. Pembangunan gedung baru itu, dilakukan karena gedung yang ada sekarang ini dinilai sudah tidak representatif, lantaran tidak memiliki ruangan yang memadai. Misalnya belum adanya ruang Badan Anggaran (Banggar), ruang Badan Musyawarah (Bamus), ruang Badan Kehormatan (BK), ruang Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Baperda), ruang Media Centre, dan lainnya. “Memang benar, saat ini kami hanya memiliki ruang paripurna dan ruang komisi saja. Padahal, seharusnya dibutuhkan banyak ruang untuk menunjang kegiatan dewan,” ungkap Miyadi, Ketua DPRD Tuban, Senin (30/8).
Dia mengatakan, sejatinya tahun ini pihaknya sudah mengusulkan anggaran untuk pembangunan gedung baru, yang berada di sebelah utara gedung DPRD sekarang ini. Namun, lanjut dia, keinginan untuk memiliki gedung baru itu terpaksa ditunda karena saat ini, masih masa pandemi, dimana masih banyak masyarakat Kabupaten Tuban yang kesulitan ekonomi akibat PPKM dan lainnya. “Usulan tersebut kami batalkan, karena berdasarkan laporan dari pihak konsultan, dibutuhkan anggaran yang besar untuk membangun gedung baru itu,” jelasnya.
Menurut dia, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 28 miliar, untuk membangun gedung baru. Dengan besarnya anggaran itulah yang membuat wakil rakyat ini mengurungkan niat dan menunda untuk memiliki gedung baru. “Pada masa sekarang ini (pandemi), sangat tidak etis mengeluarkan dana besar untuk pembangunan (infrastruktur penunjang), lebih baik digunakan untuk membantu kesulitan warga terlebih dulu, dengan program-program yang lebih tepat sasaran,” harapnya.
Sebagai gantinya, mendekati akhir tahun ini pihaknya cukup melakukan pembangunan yang sifatnya urgen, seperti merenovasi ruang paripurna. Sebab ruang paripurna yang ada sekarang ini, memang sudah waktunya untuk dilakukan renovasi, seperti perbaikan pendingin ruangan (AC) dan pengeras suara. “AC-nya sudah tidak dingin, jika digunakan rapat, banyak peserta rapat yang terganggu karena berkeringat. Mikropon ketika digunakan rapat juga sering ngadat,” pungkasnya. (*)